Jakarta –
Sinematografer Tsania Marwa yang terinspirasi dari kisah hidupnya, menulis judul tesis masternya di bidang psikologi. Sebagai wali, Tsania tidak bisa bersama kedua anaknya.
Tsania Marwa membuat tesis dengan judul “Peran Mediasi Kecemasan Perpisahan dalam Hubungan Antara Tekanan Psikologis dan Insomnia pada Ayah Tanpa Hak Asuh Akibat Perceraian.”
“Saya tidak bisa memungkiri bahwa hidup saya sangat menyenangkan. Tapi alhasil, saya bisa pastikan datanya berbicara karena saya menggunakan yang kuantitatif,” jelas Tsania Marwa saat mengisi Pagi Pagi Ambyar di Trans TV, Selasa (10/2024). .
Orang tua yang berpisah dengan anak kandungnya mengalami tiga hal. Ketiga hal tersebut adalah insomnia, tekanan psikologis, dan kecemasan akan perpisahan.
“Insomnia itu normal ya. Dari segi psikologis hidup ada kecemasan, stres, dan depresi, jadi timbul tiga perasaan itu. Yang ketiga, separation anxiety, separation anxiety. Kita cemas karena takut ditinggalkan. Aku berada di sebuah panggung itu. kata Tsania Marwa.
Tsania Marwa bersyukur kini bisa lebih jujur. Oleh karena itu, ia berani menjadikan apa yang ia temukan sebagai subjek skripsinya.
“Orang-orang melihat nama saya dan berkata, ‘Oh, Saudari, kamu pasti menangis, kan?’ “Tidak, karena saya bukan anggota. Saya pendataan dan mengumpulkan 107 orang, yang mengejutkan 80 persennya adalah perempuan,” kata ibu dua anak ini.
Di hari yang sama, ia ditemukan di studio Rumpi: No Secret Trans TV mengalami gangguan jiwa hingga berdampak pada kondisi fisiknya juga.
“Secara fisik, berat badan saya turun, rambut rontok, itu sebuah fase. Secara mental, itu bagian penting dari kesehatan kita. Ketika kesehatan mental kita membaik, semuanya akan terlihat baik juga,” ujarnya.
“Saya menghadapi situasi seperti ini, saya harus terjatuh dengan keras, lalu saya bisa berdiri. Inti kejatuhan saya adalah ketika eksekusi saya gagal pada tahun 2021,” lanjut Tsania Marwa.
Lalu dia merasa terjebak. Menerima keadaan itu tidak mudah hingga akhirnya Tsania memutuskan untuk melanjutkan studinya.
“Karena di sana saya merasa terpukul dengan kenyataan bahwa proses hukum saya terhenti dan saya masih belum memiliki anak, sudah saatnya saya menyerah, saya harus menerimanya terlebih dahulu dalam hati. Prosesnya telah melambat secara signifikan. Pelan-pelan kami bangkit dan memutuskan untuk kembali kuliah.” , tutupnya. Saksikan video “3 Tanda Kamu Mengalami Gangguan Tidur” (pus/wes)