Jakarta –
Kekayaan Elon Musk meroket. Kini jumlahnya mencapai 314 miliar dolar atau sekitar Rp 4,915 triliun.
Hal ini mungkin terjadi karena harga saham perusahaan mobil listrik Tesla naik setelah Donald Trump memenangkan pemilu. Per 5 November 2024, kekayaannya tercatat bertambah $50 miliar atau sekitar Rp782,7 triliun.
Dengan demikian, Kasturi menduduki peringkat pertama dalam daftar orang terkaya di dunia. Ia melampaui kekayaan bersih Jeff Bezos di posisi kedua, yakni $230 miliar atau sekitar $3.600 triliun.
Angka tersebut bahkan melampaui Mark Zuckerberg yang berada di peringkat ketiga dengan kekayaan bersih $209 miliar atau sekitar Rp3,271 triliun. Ia kemudian menyalip Bill Gates di posisi keenam dengan kekayaan $162 miliar atau sekitar Rp 2,536 triliun.
Kekayaan kumulatif CEO Tesla ini hampir mencapai rekor sebelumnya, $340 miliar pada tahun 2021 atau sekitar Rp 5,322 triliun. Hal ini terjadi setelah minggu yang luar biasa di mana saham perusahaannya naik hampir 28% dari penutupan pasar hari Selasa.
Diketahui, Musk merupakan pendukung Trump yang tidak kenal kompromi saat kampanye pemilihan Presiden AS ke-47 tersebut. Ia diketahui menyumbang lebih dari $100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun untuk mendukung Trump.
Analis Wedbush Dan Ives mengatakan kemenangan Trump dapat memberikan keuntungan signifikan bagi Tesla. Karena posisi perusahaan mobil listrik lebih baik dibandingkan pesaingnya, jika Trump mencabut keringanan pajak, insentif, dan lain-lain, hal itu dapat mendongkrak penjualan Tesla.
Tesla memiliki skala dan jangkauan yang tak tertandingi dalam industri kendaraan listrik, dan dinamika ini dapat memberikan Musk dan Tesla keunggulan kompetitif yang jelas dalam lingkungan kendaraan listrik bersubsidi, sesuatu yang βakan terus mereka dorong.β EV China yang sudah ada dan pemain yang lebih murah (BYD, Neo, dll.) untuk menghindari membanjiri pasar AS di tahun-tahun mendatang,β ujarnya. Tonton video “Trump menganggap Elon Musk sebagai menteri atau penasihat” (hps/asj)