Yakarta –
Menteri Maritim dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggon membuka distribusi distribusi PT Garam di Drahogo pada hari Kamis (3/20) kemarin (3/20) kemarin. Gudang distribusi memiliki kapasitas 3000 ton.
Seorang pria yang dikenal karena Treggon dinobatkan, ia mengatakan bahwa pekerjaan gudang distribusi garam, Java Oriental, akan membantu dalam mencapai tujuan cibiran diri pada tahun 2027. Tidak hanya kualitasnya, tetapi juga memastikan bahwa jumlah dan harga garam juga terjangkau bagi masyarakat. Menurut Treggon, PT Garam memainkan peran penting dalam mempertahankan hulu ke hilir dan implementasi mobil pada tahun 2027.
“PT Garam adalah salah satu Bunat yang memiliki tanggung jawab besar dalam kepuasan garam,” kata Trenggon di lokasi pernyataannya pada hari Jumat (21.03.2025).
Treggono menjelaskan serangkaian langkah yang harus diambil oleh PT Garam untuk mendukung pencapaian swasel -sendirel, seperti memberikan distribusi garam tanpa masalah, sehingga tidak ada kekurangan pedagang dan konsumen, menjaga stabilitas harga garam untuk terus mengakses masyarakat, tanpa kerusakan pada petani lokal.
Selain itu, PT Garam juga harus meningkatkan sinergi dengan produsen garam untuk meningkatkan produksi garam nasional dan mengurangi kecanduan impor dan menyajikan laporan terbaru yang berkaitan dengan produksi dan distribusi garam, termasuk tantangan yang dihadapi medan.
“Kerjasama antara pemerintah, BUMN dan aktor komersial diperlukan untuk meningkatkan produksi garam nasional dan mengurangi kecanduan impor,” tambah Trenggon.
Dalam hal peningkatan produksi garam nasional, Treggono mengatakan bahwa menyebarkan negara -negara baru (ekstensi) juga dijadwalkan dan meningkatkan produktivitas lahan yang ada (intensifikasi). Untuk perpanjangan kolam garam, KKP akan dituntun ke Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Kupang, NTT.
Adapun intensifikasi kolam garam, itu dilakukan di Provinsi Jawa Occidental (Indramayu Regnce, Cirebon Regency); Provinsi Tengah Jawa (Jumlah Kabupaten, Regnce Rembang); Provinsi Java Oriental (Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamecasan, Kabupaten SumeP); Provinsi Sulawa dari Kepulauan Pangekajean, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar); Provinsi NTB (Bima Regency, East Lombok Regency).
“PT Garam akan menerima mandat untuk mengelola hasil produksi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri garam nasional. Kami hanya berada di era -makanan yang cukup ini. Ini adalah dorongan bahwa PT Garam memainkan peran penting sesuai dengan ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Sementara itu, presiden PT Garama, Abraham Mose, siap untuk membuat instruksi dari PKC untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Dia mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara independen dalam produksi garam. Menurutnya, Indonesia dapat mencapai cibiran garam pada tahun 2027. Jika potensi yang ada digunakan secara optimal.
“Gudang distribusi ini berisi kapasitas 3000 ton dan mengendalikan 87 persen pasar di Madiun Ray. Ini adalah contoh bagi garam yang menjadi tuan rumah di negaranya,” kata Abraham.
Lihat juga Video: Cegah Krisis Garam Farmasi, BPU telah mengeluarkan sertifikat CPOB
(FDL/FDL)