Jakarta –
Seorang mekanik meninggal secara tragis di pesawat Boeing 737-500 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan domestik Iran Varish Airline. Itu tersedot ke dalam mesin jet pesawat yang berputar.
Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (10/7/2024) mekanik tersebut diketahui bernama Abulfazl Amiri. Dia adalah warga negara Iran.
Saat itu, Amiri sedang melakukan perawatan rutin pada Boeing 737-500 di Bandara Chabahar Konark di Iran selatan.
Saat dia melakukan pemeriksaan terakhir, dia melihat ada barang bawaannya di dekat salah satu mesin pesawat, kata laporan itu. Takut, saat hendak mengambil alat itu, dia ditarik masuk oleh mesin.
Pada titik ini, mesin dihidupkan untuk pengujian dan zona aman ditetapkan.
Setelah Amiri tertangkap, mesinnya terbakar. Amiri tewas di tempat. Otoritas penerbangan Iran kini sedang menyelidiki insiden fatal tersebut.
Kejadian menyedihkan serupa juga terjadi di Belanda. Pada bulan Mei, satu orang meninggal ketika sebuah pesawat penumpang KLM tersangkut di mesin di Bandara Schiphol Amsterdam.
Polisi Militer Kerajaan Belanda, yang menyelidiki insiden tersebut, kemudian mengatakan bahwa pria tersebut sengaja menaiki mesin tersebut, yang mengindikasikan bahwa kejadian tersebut adalah kasus bunuh diri.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah diidentifikasi sebagai karyawan sebuah perusahaan yang beroperasi di bandara.
Pada tahun 2023 lalu, Courtney Edwards, seorang ibu yang juga pekerja darat bandara, diserang oleh mesin saat sedang bekerja. Dia berjalan di dekat mesin pesawat yang terbakar di Bandara Regional Montgomery Amerika Serikat (AS) dan meninggal.
Laporan awal Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menyebutkan Edwards meninggal karena terlalu dekat dengan mesin jet Embraer E175 yang dioperasikan American Eagle. Laporan tersebut menyatakan bahwa Edwards gagal mengindahkan beberapa peringatan untuk tidak menyalakan mesin saat kapal dimatikan.
Tonton video “Turbulensi parah, pesawat Air Europa mendarat darurat di Brasil” (sym/fem)