Jakarta –

Pengguna mobil Toyota Innova, Pajero Sport, dan Toyota Fortuner disebut-sebut mendapat ‘keuntungan besar’ karena menggunakan bahan bakar bersubsidi. Padahal seharusnya Innova-Fortuner menggunakan bahan bakar yang berbeda.

BBM jenis solar sering disubsidi oleh kelompok yang salah. Mobil diesel seperti Kijang Innova, Fortuner, dan Pajero Sport termasuk sedikit jenis kendaraan yang masih menggunakan solar bersubsidi.

Deputi Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin mengatakan, pengguna mobil pun bisa mendapatkan subsidi BBM 4,3-13,1 kali lebih banyak dibandingkan pengendara sepeda motor.

“Nah, bensinnya sekitar Rp 1.800 (subsidi), sekitar Rp 2.000. Solar Rp 7.700, Rp 8.000, empat kali lipat. Kalau orang naik sepeda motor, kita asumsikan kalau pakai pola tertentu bisa (subsidi) Rp 1 , oke? Karena berapa liter yang dipakai, berapa subsidinya, kita normalkan menjadi Rp 1, kata Rachmat.

Dengan perhitungan tersebut, pengguna Pertalite untuk mobil Agya misalnya bisa mendapatkan Rp 4 dan Innova Rp 5. Sebenarnya dari segi alokasi mobil sekelas Innova harusnya lebih sedikit atau tidak.

“Yang menariknya solar, karena lebih besar, walaupun lebih irit, asumsinya lebih irit 30%, bisa 11 sampai 13. Kalaupun tidak ada mobil diesel LCGC di sana, yang diesel mobil .mau beli, Pajero Sport, Fortuner “Tidak ada diesel Agya ya? Jadi orang yang naik 11 sampai 13, yang sejujurnya mempengaruhi rasa keadilan,” kata BBM Tipe Toyota Innova, Fortuner dan Mitsubishi Pajero.

Berbicara mengenai jenis bahan bakarnya, sebaiknya disesuaikan dengan spesifikasi mesinnya. Hal ini untuk mencegah kerusakan mesin. Lantas bahan bakar apa yang sebaiknya digunakan Kijang Innova, Pajero Sport, dan Fortuner?

Dikutip detikOto dari buku manual masing-masing model, disarankan menggunakan bahan bakar rendah sulfur. Namun jika mengacu pada angka setana, mobil ini masih bisa menggunakan solar bersubsidi. Misalnya saja mesin diesel Innova Reborn yang direkomendasikan menggunakan bahan bakar dengan cetane number 48 atau lebih. Cetane nomor 48 ditemukan di Biosolar. Namun, ada catatan khusus yang perlu diperhatikan. Kendaraan yang dijelaskan tanpa sistem DPF (untuk model Euro4), disarankan menggunakan bahan bakar diesel yang mengandung sulfur 50 ppm atau kurang.

Selain itu, disebutkan juga bahwa kendaraan dengan sistem DPF berbahan bakar solar memiliki kandungan sulfur 10 ppm atau kurang.

Pajero Sport pun tak jauh berbeda. Dalam buku manual Mitsubishi, Pajero Sport 2022 disarankan menggunakan bahan bakar dengan cetane number 51 atau lebih tinggi. Penting juga untuk diperhatikan bahwa bahan bakar harus memiliki kandungan sulfur kurang dari 50 ppm.

“Menggunakan bahan bakar diesel dengan kualitas lebih rendah dari yang direkomendasikan dapat mempengaruhi emisi gas buang, serta performa dan daya tahan mesin,” demikian tertulis dalam manual Pajero Sport.

Selain itu, untuk model Fortuner, mesin diesel disarankan menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur 50 ppm atau kurang. Nomor setana mereka adalah 48 atau lebih.

Bahan bakar dengan angka setana 48 dapat ditemukan pada jenis Biodiesel. Namun jika bicara kandungan belerangnya masih cukup tinggi. Berdasarkan catatan detikcom, kandungan sulfur maksimum pada biodiesel B30 bisa mencapai 2.500 ppm. Sedangkan kandungan sulfur untuk model Euro4 disebutkan 50 ppm.

Bahan bakar dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara Euro4) bisa didapatkan pada tipe Pertamina Dex. Shell juga memiliki bahan bakar dengan sulfur ultra rendah yakni 10 ppm pada tipe V-Power Diesel. Pertamina Dex juga diketahui memiliki kandungan sulfur yang rendah, yakni 10 ppm. Saksikan video “Jelajahi Kehebatan Mitsubishi Motors di GIIAS 2024!” (kering/kering)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *