Jakarta –
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menorehkan kesuksesan di kancah internasional, kali ini di Asia Tenggara. BRI terkenal dalam daftar Fortune Southeast Asia 500, peringkat 1 industri perbankan dan keuangan di Indonesia dan peringkat 4 kategori pembiayaan se-Asia Tenggara oleh BRI.
Secara keseluruhan, BRI menempati peringkat ke-15 dari 500 perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut. Mengutip situs Fortune, BRI melaporkan pendapatan US$14,9 miliar, laba US$3,9 miliar, dan aset US$127,6 miliar.
“Di tengah ketidakpastian perekonomian global dan tingginya suku bunga, keberhasilan BRI diakui oleh Forbes dan Fortune menunjukkan bahwa dunia internasional mengakui dan mengapresiasi respons strategis BRI terhadap tantangan,” kata Presiden dan CEO BRI Sunarso. keterangan tertulis, Jumat (21/06/2024).
“Hal ini terbukti berhasil meletakkan landasan bagi kinerja positif BRI, pemimpin sektor perbankan Indonesia,” imbuhnya.
Menurut Sunarso, pencapaian tersebut melengkapi pencapaian BRI yang telah diakui dunia internasional sebelumnya. BRI dinobatkan sebagai perusahaan terbesar di Indonesia oleh Forbes The Global 2000 hingga 2024.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Fortune Asia Clay Chandler mengatakan Fortune Southeast Asia 500 mencerminkan kawasan Asia Tenggara yang dinamis dan berubah dengan cepat.
“Perekonomian utama di kawasan ini tumbuh lebih cepat dibandingkan Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini sebagian disebabkan karena Asia Tenggara memainkan peran yang jauh lebih penting dalam perekonomian dunia, dan sebagian lagi karena semakin banyak perusahaan multinasional di Global 500 yang merelokasi kantor pusat mereka. rantai pasokan ke negara mereka,” kata Clay Chandler.
FYI, daftar Fortune Southeast Asia 500 diumumkan oleh media bisnis terkemuka Fortune pada Selasa (18/6). Daftar ini mencakup 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara, yang diberi peringkat berdasarkan pendapatan, laba, dan aset.
Pemeringkatan ini mencakup perusahaan-perusahaan dari 7 negara Asia Tenggara: Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja. Indonesia sendiri mendominasi dengan 110 perusahaan. Thailand diikuti oleh 107 perusahaan. Malaysia sebanyak 89 perusahaan dan Singapura sebanyak 84 perusahaan. Selain itu, 70 perusahaan tercatat di Vietnam, 38 di Filipina, dan 2 di Kamboja.
(ncm/ega)