Jakarta –
Belakangan ini viral kelakuan oknum tak bertanggung jawab mencuci wadah makanan dan meninggalkan kotoran di mata air Gunung Gede Pangranga. Rupanya aksi serupa yang dilakukan pendaki juga terjadi di gunung lainnya.
Salah satu pendaki asal Banyumas, Jawa Tengah, Raihan Fairuz mengatakan, ada juga pendaki yang buang air di dekat jalur pendakian. Ia merasa merepotkan pendaki lain yang melakukan jalur tersebut.
“Pernah saya menemukan kotoran di samping jalur pendakian Gunung Sindora di atas Gedhangan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap,” kata Fairuz kepada detikTravel, Senin (22/04/24).
“Ada yang meninggalkan sampah, bahkan yang lebih parah lagi sampah tersebut sengaja dibakar karena pendaki malas membawa sampah tersebut ke base camp. Hal ini menimbulkan risiko serangan hewan hutan yang mendekati jalur dan perkemahan,” ujarnya. ditambahkan.
Padahal, kata dia, pendakian gunung merupakan kegiatan outdoor yang selain menimbulkan bau busuk kotoran dan binatang buas, juga membawa tantangan tersendiri, yakni cuaca yang tidak menentu, berkendara menanjak dengan beban berat, dan perlunya konsentrasi tinggi saat mendaki.
Penilaian senada diungkapkan pendaki gunung asal Bekasi, Haura Sahla. Dia mengatakan pembuangan sisa makanan secara sembarangan akan mencemari gunung dan menimbulkan bahaya besar bagi para pendaki itu sendiri.
“Tantangan pendakian Gunung Gede antara lain kondisi jalur yang terjal dan kondisi cuaca pegunungan yang tidak menentu. Yang paling menyulitkan adalah banyaknya babi hutan yang mendekat karena bau makanan yang dibawa kelompok saya,” kata Haura.
Haura baru-baru ini membandingkan kondisi mata air di Alun-Alun Surakenchan dengan kondisi mata air pada masa kenaikannya pada tahun 2022. Saat itu, mata air di Surakenchan masih bersih.
“Belum ada food waste, kami masih berani minum langsung ke atas pada Agustus 2022,” kata Haura.
Sungai merupakan salah satu kawasan yang dijaga sangat bersih di gunung, sehingga tindakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ini banyak menuai keberatan dari para penggiat pendakian gunung.
“Menurut saya tindakan yang dilakukan kurang baik, sumber air menjadi sumber air darurat bagi pendaki lainnya, kejadian ini mengakibatkan air terkontaminasi sehingga tidak dapat digunakan lagi. “Sebaiknya kita mempersiapkan diri secara moral dan mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan, berani mendaki gunung, membuang sampah di dalamnya,” kata Fairuz.
Ia juga menyarankan agar para pendaki tidak hanya mempersiapkan logistik kebutuhan pendakian, namun juga mempelajari etika, pengetahuan, dan akal sehat sebelum memulai pendakian.
Haura menegaskan, dukungan logistik serta kesiapan mental dan etika akan membantu menjaga kelestarian alam di gunung dan juga membuat nyaman para pendaki.
“Betapa pentingnya mempersiapkan mental matang sebelum pendakian dan mengetahui cara menghargai alam. Karena orang-orang seperti itu menganggap mereka tidak menghargai alam dan pendaki lain hanya peduli pada dirinya sendiri,” kata Haura.
Simak video “Momen Evakuasi 13 Orang Meninggal di Gunung Gede Pangranga” (iah/fem)