Jakarta –
Transplantasi hati pada pasien lanjut usia berhasil dilakukan di Dr. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSCM) Cipto Mangunkusumo, Jumat (19/4) lalu. Prosedur ini dilakukan pada seorang pria berusia 54 tahun dengan penyakit penyerta sirosis hati dan kanker hati.
Donor organ pasien adalah saudara ipar pasien yang berusia 55 tahun.
Ketua Tim Transplantasi Hati RSCM Prof. Hanifah Oswari mengatakan, transplantasi hati ini merupakan yang ke-89 di RSCM sejak operasi pertama dilakukan pada tahun 2010. Transplantasi ini melibatkan 79 pasien anak dan 10 pasien dewasa.
Meskipun RSCM mempunyai pengalaman dalam transplantasi hati, Prof. Hanifah menuturkan, persiapan acara ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Persiapan diawali dengan persiapan resipien atau pasien yang akan menerima pendonor dan pendonor yang sehat.
“Ada sistem untuk memastikan bahwa donor aman dan tidak berada di negara di mana ia tidak bisa memilih. tidak ada proses jual beli,” jelasnya, dikutip situs resmi Kementerian Kesehatan, Senin (22/4/2024).
Setelah penerima dan pendonor dinyatakan cocok, maka operasi transplantasi akan dilakukan di Ruang Operasi (OK) Gedung Kanigara RSCM, pada Jumat, 19 April 2024. Operasi akan dilakukan dalam waktu 12 jam.
Operasi ini melibatkan berbagai penelitian ilmiah, spesialis anak, dan berada di bawah pengawasan Prof. Seisuke Sakamoto dari National Center for Child Health and Development (NCHD), Jepang.
Usai operasi, Prof. Hanifah membenarkan kondisi pasien dalam keadaan stabil. Meski demikian, tim medis RSCM akan terus memantau status kesehatan pasien dan pendonor. Hal ini dilakukan agar pasien memiliki kesehatan yang baik setelah operasi dan hidup lebih lama, tidak hanya satu tahun, tetapi lima hingga sepuluh tahun dan seterusnya.
“Kami sedang mengevaluasi tingkat kelangsungan hidup satu tahun setelah transplantasi. Saat ini, tingkat kelangsungan hidup satu tahun untuk transplantasi hati di RSCM telah mencapai 82 persen,” ujarnya.
Bagian ini, lanjut Prof. Hanifah, sesuai dengan apa yang dilakukan rumah sakit lain di Asia seperti Jepang dan Singapura. Prestasi ini menunjukkan bahwa pelayanan transplantasi hati di RSCM mengalami kemajuan yang luar biasa dan mampu bersaing di tingkat internasional. Kedepannya RSCM akan lebih mengembangkan keterampilannya sehingga dapat melakukan transplantasi hati secara mandiri.
“Kami mempunyai tanggung jawab untuk mendukung rumah sakit lain di Indonesia, agar transplantasi hati dan ginjal tidak hanya di RSCM saja, tapi rumah sakit lain di daerah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Prof. Itu tidak mati. Saksikan video “Suster Menjadi Donor Bagi Pasien Kanker Hati di RSCM” (suc/kna)