Jakarta –
Perusahaan induk TikTok, ByteDance, memecat pekerja magang karena menyabotase salah satu model kecerdasan buatannya. Klarifikasi ini dikeluarkan setelah beberapa rumor tersebar di media sosial.
Dalam postingan di media sosial, ByteDance membenarkan bahwa pekerja magang tersebut dipecat pada Agustus lalu. Inter adalah bagian dari tim Teknologi Profesional, namun dikeluarkan karena pelanggaran serius.
Magang tersebut dituduh menyabotase pekerjaan pelatihan model AI untuk proyek penelitian Bite Dance. Rencana bisnis dan bisnis online ByteDance tidak terpengaruh oleh peretasan tersebut, begitu pula model AI-nya.
Rumor yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa peretasan tersebut melibatkan lebih dari 8.000 unit GPU, sehingga merugikan ByteDance jutaan dolar. Namun, raksasa teknologi asal Tiongkok itu mengatakan bahwa klaim tersebut berlebihan.
BiteDance juga menuduh pekerja magang tersebut menambahkan informasi yang menyesatkan ke profil media sosialnya, mengklaim bahwa pekerjaannya terkait dengan tim lab AI BiteDance.
“Orang tersebut magang di tim teknologi profesional dan tidak memiliki pengalaman lab AI,” kata ByteDance dalam keterangan resminya, Selasa (22/10/2024), seperti dilansir BBC.
“Banyak profil media sosial dan laporan media mereka berisi informasi palsu,” tambahnya.
Selain memecat pekerja magang tersebut, Byte Dance juga melaporkan kejadian tersebut ke universitas tempatnya belajar magang dan organisasi industri terkait.
Seperti perusahaan teknologi di Tiongkok dan seluruh dunia, ByteDance juga menavigasi dunia AI yang sedang berkembang. Pada Mei 2024, mereka meluncurkan chatbot Doubao AI yang kalah bersaing dengan chatbot Ernie milik Baidu.
Untuk bersaing dengan para pesaingnya, ByteDance mengumpulkan utang sebesar $10,8 miliar untuk memperluas fasilitasnya. Pinjaman ini akan mendanai proyek AI generatif dan mengembangkan model bahasa besar untuk aplikasi seperti ChatGPT. Tonton video “Video: Perluas penggunaan AI, TikTok PHK ratusan karyawan” (vmp/vmp)