Jakarta –

Tiket pesawat mewah menjadi pusat perhatian akhir-akhir ini. Mahalnya harga bahan bakar penerbangan disebut-sebut menjadi penyebab kenaikan harga tersebut.

Namun Direktur Penerbangan Indonesia Ziva Narendra Arifin mengatakan, penyebab mahalnya harga tiket pesawat bukan hanya bahan bakar penerbangan. Menurut dia, ada sejumlah komponen yang membentuk harga tiket.

“Ada yang asuransi, lalu ada biaya perawatan pesawat, biasanya dimasukkan dalam cadangan perawatan, dihitung per jam, dipakai atau dipakai per jam,” ujarnya kepada detikcom.

Lalu ada biaya lain seperti fasilitas bandara yang kemudian dibebankan ke konsumen, ujarnya. Kemudian, biaya lain seperti pajak juga dibebankan kepada konsumen.

Ia menambahkan, faktor lain yang mempengaruhi kondisi perekonomian, khususnya nilai tukar.

“Seperti diketahui, sebagian besar pendapatan maskapai penerbangan domestik kami dalam rubel Rusia. Namun biaya yang dikeluarkan adalah biaya yang dikeluarkan dalam mata uang dollar Amerika. Misalnya sewa pesawat, lalu asuransi, pembelian suku cadang. Dan seterusnya, jelasnya.

Membeli tiket pesawat sendiri kini juga mencakup banyak agen perjalanan online (OTA). Namun menurutnya, hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap harga tiket.

“Kolaborasi melalui platform agregator tiket biasanya tidak memberikan kontribusi terhadap harga tiket. Anda bisa membandingkan harga agregator dengan situs resmi maskapai,” ujarnya.

Pengamat pariwisata Chusmeru menilai mahalnya harga tiket pesawat merupakan persoalan klasik yang tidak bisa serta merta teratasi. Menurut dia, wisatawan mengeluhkan hal tersebut saat melakukan perjalanan.

“Karena dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu, harga tiket pesawat yang mahal akan berdampak pada berkurangnya perjalanan wisatawan dalam dan luar negeri.”

“Karena dengan tiket yang mahal maka wisatawan akan berpikir dua kali dalam perjalanan wisatanya, karena total biaya atau total biaya perjalanan wisata tersebut akan menjadi mahal, karena wisatawan juga harus membayar akomodasi atau hotel, kemudian juga harus mengunjungi wisatawan yang ada. tempat wisata di Indonesia,” lanjutnya.

Menurut dia, pemerintah harus segera menurunkan harga tiket pesawat. Ia berharap pemerintahan baru dan Kementerian Pariwisata mengambil tindakan atas mahalnya harga tiket.

“Pemerintah juga dapat menerapkan kebijakan di industri penerbangan, seperti penambahan kursi atau penambahan frekuensi penerbangan antar pulau di Indonesia, sehingga harga tiket pesawat menjadi lebih murah,” ujarnya.

“Otoritas pengelola bandara juga dapat memberikan insentif kepada maskapai dengan menawarkan biaya parkir murah untuk menekan biaya operasional perusahaan dan menurunkan harga tiket pesawat,” ujarnya. (das/das)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *