Jakarta –
Penyebab meninggalnya Sinead O’Connor, peraih Grammy sekaligus pelantun hits “Nothing Compares 2 U”, akhirnya terungkap. Hal itu diketahui pada Juli 2023, tepat setahun setelah kematiannya.
Sertifikat kematian menyebutkan O’Connor meninggal karena penyakit paru obstruktif kronik dan asma.
“Memburuknya penyakit paru obstruktif kronik dan asma bronkial, serta infeksi saluran pernapasan bawah ringan,” kata halaman People.
Sebelumnya, perempuan berusia 56 tahun itu ditemukan “tidak sadarkan diri” di sebuah rumahnya di London, Inggris pada 26 Juli 2023. Pada saat itu, situs Pengadilan Koroner mengatakan pemeriksaan O’Connor belum menemukan penyebab kematian secara medis. .
Tak lama setelah kematian O’Connor, juru bicara Scotland Yard mengatakan kematian wanita itu tidak dianggap mencurigakan.
Petugas koroner London selatan kemudian memutuskan bahwa O’Connor meninggal karena sebab alamiah. Hal ini mendorong pengadilan untuk mengakhiri keterlibatannya dalam kematian pemenang Grammy itu.
Menurut Klinik Cleveland, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah istilah umum untuk berbagai penyakit paru-paru progresif. Bronkitis kronis dan emfisema dapat menyebabkan kondisi ini.
COPD dapat berkembang perlahan, sehingga membuat pernapasan menjadi lebih sulit seiring berjalannya waktu.
Asma atau asma bronkial kini menjadi penyakit yang menyerang paru-paru. Ini adalah kondisi kronis yang tidak kunjung sembuh dan memerlukan perawatan medis berkelanjutan. Apa perbedaan antara PPOK dan asma?
Asma dan PPOK serupa dalam banyak hal, termasuk gejala serupa seperti sesak napas dan penyumbatan saluran napas. Namun, PPOK bersifat kronis dan progresif.
Asma seringkali dipicu oleh alergi. Saat ini PPOK lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Penderita asma belum tentu menderita PPOK dan sebaliknya. Namun kedua penyakit pernapasan ini bisa terjadi dan memerlukan penanganan segera.
Tonton “Dokter Anjurkan YouTuber Mukbang Lakukan Pemeriksaan Rutin Setiap Bulan” (sao/suc)