Jakarta –
Sebuah penelitian baru mengungkap ujung gigi komodo. Akar gigi hewan asal Indonesia ini mengandung zat besi.
Laporan dari CNN, Sabtu (27/7/2024) Baru-baru ini, komodo, hewan yang tertular di Indonesia, dipelajari oleh tim yang dipimpin oleh Aaron LeBlanc, seorang profesor kedokteran gigi di King’s College London. Mereka mempelajari gigi komodo menggunakan pencitraan resolusi tinggi dan analisis kimia.
Telah ditemukan bahwa besi terkonsentrasi dalam lapisan tipis yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang menjaganya tetap tajam. Temuan ini dipublikasikan Rabu di Nature Ecology & Evolution.
“Kalau tidak ada besi jenis ini, saya yakin enamel (lapisan keras gigi) di ujung tajamnya cepat rusak dan gigi menjadi gelap. Ini tidak baik bagi hewan yang bergantung pada gigi tajam untuk bertahan hidup. potong daging,” kata LeBlanc.
Komodo banyak terdapat di Indonesia dengan berat rata-rata 80 kg. Mereka memakan hampir semua jenis daging dan dikenal sebagai pemburu yang mematikan.
LeBlanc terkejut saat mengetahuinya. Pasalnya, logam ini sering dikaitkan dengan gigi mamalia, seperti berang-berang dan tikus. Reptil memiliki gigi yang sederhana.
“Saya melihatnya beberapa kali sebelum saya mempercayainya. Pertama kali saya melihatnya, saya mengira itu noda karena makan. Sepertinya seseorang mengambil spidol Sharpie oranye atau cat halus dan menggambar lemon tajam.” Dia berkata.
Untuk penelitian tersebut, LeBlanc memeriksa gigi dari kumpulan fosil dan dari seekor komodo bernama Ganus, yang tinggal di Kebun Binatang London tetapi dibunuh tahun lalu. Ia menjelaskan, spesimen hewan yang dipelihara di kebun binatang menarik karena seluruh rahangnya, termasuk cawannya, masih ada.
Penelitian telah menunjukkan bahwa zat besi sudah ada ketika gigi muncul dari tulang rahang, dan zat besi tersebut terdapat pada Ganus meskipun memiliki pola makan yang berbeda dengan komodo.
“Penelitian ini dapat membantu kita memahami bagaimana dinosaurus, yang memiliki gigi melengkung mirip dengan komodo, membunuh mereka dan memakan dagingnya, namun pada tahap ini belum dapat dipastikan apakah dinosaurus tersebut mengandung zat tersebut. Banyak logam yang tidak mengandung zat tersebut, begitu juga dengan logam. adalah, ia akan masuk ke dalam fosil seiring berjalannya waktu,” kata LeBlanc. “Tugas selanjutnya adalah menganalisis fosil gigi kadal dan menemukan beberapa penanda yang akan membantu kita memahami hal-hal yang membentuk fosil gigi tersebut,” kata Benjamin Tapley, kurator reptil dan amfibi di The Zoological Society of London dan salah satu penulis penelitian tersebut, mengatakan dalam pernyataannya bahwa komodo adalah hewan yang menakjubkan.
“Komodo terancam punah, jadi selain meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana dinosaurus ikonik ini hidup, penelitian ini juga membantu kita lebih memahami reptil menakjubkan ini saat kita mencoba melindunginya,” ujarnya.
Saksikan video “Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sebut Taman Nasional Komodo Ditutup Sementara” (sym/fem)