Jaket –
Read More : Libur Lebaran, Kepulauan Seribu Kedatangan Lebih 14 Ribu Wisatawan
Diperkirakan bahwa Juliana Marins, 27, akan bertahan hanya 20 menit setelah jatuh di atas batu di Gunung Youngani, Lombok Timur, Nus Tenggar Barat (NTB). Turis Brasil menderita cedera serius karena dampak serius.
Pernyataan itu dibuat oleh dokter -legal RSUP Prof. Igng Denpasar, Ida Bagus Path Alit, setelah otopsi dalam tubuh Julian.
“Diperkirakan 20 menit,” kata Alit saat bertemu di Bali Mandara, Sanur, Denpasar, dikutip oleh Deticbal, Jumat (27.6.2025).
Juliana jatuh di atas batu pada hari Sabtu (21 September 2015). Dari hasil otopsi, ALIT mengatakan korban menderita cedera serius karena dampak parah pada beberapa bagian tubuh.
“Kita dapat menyimpulkan penyebab kematian karena kekerasan terbuka yang menyebabkan kerusakan pada organ internal dan pendarahan,” katanya.
Alit mengatakan tulang belakang, bagian belakang dada, punggung dan paha, menderita patah. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada organ pada pendarahan parah.
“Kami tidak menemukan tanda bahwa korban telah mati untuk waktu yang lama. Jadi kami menghargai maksimal 20 menit,” kata Alit.
Juliana diduga dikompresi di atas batu di Cemara Nunggal Arena, yang sudah cukup dekat dengan KTT Gunung Gunung. Gunung berapi aktif memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut. Di daerah musim gugur, oksigennya rendah dan kabut tiba -tiba bisa datang.
Juliana pergi dengan seorang pemandu dan lima pendaki lainnya melintasi Sembbalun Road pada hari Sabtu (21 September 2015). Awalnya, diperkirakan berada pada kedalaman 200 meter, tetapi kemudian pindah ke kedalaman 500 meter dan pindah lagi ke kedalaman 600 meter ketika ditemukan pada hari Selasa (6/24).
Tubuh Julian dievakuasi di Mataram dan kemudian otopsi di Bali. Otopsi dilakukan atas permintaan keluarga Julian untuk menemukan waktu kematiannya.
***
Artikel ini telah ditransmisikan ke deticbal. Lebih banyak klik di sini.
Tonton video “Video: Tempel Pemuda sedang dibuka kembali, Protes Warga Brasil!” (Fem/fem)