Jakarta –
Berita terpopuler detikTravel kemarin membahas tentang sex resort di Bali. Kantor ilegal yang omzet bulanannya mencapai miliaran ini memang sejak awal sudah mencurigakan.
Sejak Pink Palace Bali Spa, yang menawarkan perawatan premium, mulai beroperasi dengan nama spa enam bulan lalu, terlihat jelas bahwa penduduk setempat bersikap skeptis.
“Sudah sekitar 6 bulan bekerja. Saya tidak bisa berkomunikasi. Ya seperti (plus plus pemandian air panas),” kata warga sekitar, Nyoman Swartama (50), pada Senin (14/10).
Swartama mengungkapkan, para dokter di Pink Palace Bali Spa tidak pernah istirahat di depan properti saat pertama kali bergabung. Swartama menduga itu adalah instruksi pemerintah.
Namun, beberapa bulan kemudian, para tabib itu terlihat beristirahat di depan gedung. Mereka melakukan beberapa fungsi. Salah satunya dengan membagikan brosur kepada orang yang lewat.
Para tabib yang membagikan pamflet itu konon mengenakan pakaian minim. “Berpakaian seksi. Pakai baju warna pink, celana dalam, dan rok pendek,” tambah Swartama.
Dua warga negara Australia (WN) yang sebelumnya diketahui bernama MJLG (50) dan LJLG (44) telah ditetapkan sebagai tersangka. Sepasang suami istri (pasutri) terjerat hukum karena terlibat dalam prostitusi berkedok perusahaan jasa pijat bernama Pink Palace Bali Spa.
Wadirreskrimum Polda Bali AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, omset MJLG dan LJLG dari bisnis spa pelengkap meningkat dari Rp1 miliar menjadi Rp3 miliar per bulan. ):
Tonton “Di Video: Mendaki, Bersepeda, Belajar Sejarah” (msl/ddn)