Jakarta –
Pemberitaan hangat kemarin membahas kritik terhadap Istana Garuda yang terkesan gelap dan aura mistis. Kepala perancang gedung IKN pun memberikan klarifikasi.
Warna bangunan Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dikritik gelap dan mistis. Perancang Istana Garuda Nyoman Nuarta menjelaskan warna bangunan ikonik tersebut.
Istana Garuda merupakan gedung kantor kepresidenan di IKN. Istana Garuda mempunyai kesan burung Garuda sebagai fasad bangunannya.
Nyoman mengungkapkan, warna kuningan pada fasad Istana Garuda akan berubah seiring berjalannya waktu. Warnanya perlahan akan berubah menjadi hijau kebiruan karena proses alami yang disebut Patina.
Warna perunggu bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru kehijauan, kata Nyoman dilansir Antara, Senin (12/8).
Nyoman mengatakan, perubahan warna tersebut mirip dengan yang terjadi pada patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Patung GWK juga merupakan karyanya.
Selain itu, struktur bilah di Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan. Namun seiring berjalannya waktu dan paparan cuaca, warnanya akan berubah menjadi lebih gelap dalam waktu satu hingga dua tahun.
Tekstur bilahnya awalnya berwarna kemerahan, namun setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya menjadi lebih gelap, ujarnya.
Ia mencontohkan jembatan di Amerika Serikat, khususnya di New York. Seringkali warnanya mirip dengan yang digunakan pada Istana Garuda IKN dan Patung GWK Bali.
Rangka belakang mata pisau terbuat dari bahan perforated yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca. Nyoman menegaskan, material ini memiliki ketahanan hingga ratusan tahun.
Nyoman juga menjelaskan, pemilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan. Ia menghindari warna-warna cerah seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.
Banyak orang yang terbiasa melihat warna cerah seperti emas, tapi saya tidak mau menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda, kata Nyoman.
Sedangkan rangka bagian dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat hati-hati dan indah, menggunakan baja yang dibeli dari Krakatau Steel. Seluruh bingkai dibuat khusus, bukan produk siap pakai.
“Rangka-rangka di istana itu kami buat, bukan beli di toko. Kami pakai baja dari Krakatau Steel, semuanya dibuat khusus,” ujarnya.
Nyoman memastikan seluruh material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal. Ia mengatakan, pembangunan IKN dilakukan dengan hati-hati. Berikut 10 berita terpopuler detikTravel kemarin: Saksikan video “Melihat Istana Garuda dari Mata Sang Desainer” (msl/msl).