Singapura –

Pemadaman sistem Microsoft menyebabkan kekacauan di beberapa bandara, termasuk Bandara Changi. Luka antrean dan tiket pesawat diperiksa secara manual.

Menurut Channel News Asia pada Sabtu (20/7/2024), layanan penumpang di Bandara Changi terganggu karena sistem Microsoft gagal. Mereka membagikan makanan ringan dan air minum kemasan kepada penumpang yang mengantri di konter check-in.

Seorang pejabat layanan penumpang mengatakan kepada CNA bahwa mesin pembayaran mandiri tidak berfungsi. Ia juga mengatakan bahwa check-in harus dilakukan di konter.

Secara berkala, pengumuman dari bandara terdengar melalui telepon: “Kami mengalami gangguan pada sistem check-in Scoot. Kami melakukan yang terbaik untuk memulihkan sistem sesegera mungkin. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.”

Dalam postingan Facebooknya, Bandara Changi menyebutkan proses check-in beberapa maskapai ditangani secara manual.

“Karena pemadaman global yang mempengaruhi sistem TI di banyak organisasi, proses check-in untuk beberapa maskapai penerbangan di Bandara Changi ditangani secara manual,” kata pihak bandara.

Staf darat Bandara Changi memberikan bantuan kepada penumpang, terutama yang hendak berangkat. Mereka juga telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Scoot bukan satu-satunya yang tertarik. Inspeksi yang dilakukan CNA menemukan sistem kendali AirAsia, Jetstar, dan Cebu Pacific di Terminal 4 juga terganggu.

Ketika antrean bertambah, rasa frustrasi dan kecemasan penumpang juga meningkat.

Penumpang Scoot Tang Runxin, yang penerbangannya dijadwalkan berangkat ke Hangzhou pada pukul 16.30, mengatakan dia gugup karena ketinggalan pesawat.

“Mereka menyuruh saya menunggu dan mungkin seseorang akan memberi saya sinyal,” kata Tang, yang telah mengantri lebih dari satu jam ketika CNA berbicara dengannya pada pukul 15.45.

“Mereka bilang saya akan tiba di pesawat tepat waktu, tapi saya tidak tahu apakah saya bisa melakukannya,” kata warga negara Tiongkok itu.

Penumpang Scoot lainnya, Nicole Lin, yang penerbangannya ke Kuala Lumpur dijadwalkan berangkat pada pukul 17.00, mengatakan ia melihat beberapa berita utama tentang gangguan tersebut saat ia menuju ke bandara. Namun, saat itu ia tidak terlalu khawatir karena penerbangannya masih beberapa jam lagi.

“Saya tidak terlalu stres karena sudah check in online, jadi saya hanya mengambil boarding pass dan tag bagasi,” jelas pria 27 tahun itu.

“Tetapi menurut saya kita harus menunggu dan melihat karena kemajuannya cukup lambat,” tambahnya.

Di konter check-in Terminal 4 Cebu Pacific, sebuah keluarga beranggotakan enam orang mengatakan mereka tiba pada jam 3 sore untuk penerbangan 18 jam ke Manila dan menunggu hampir dua jam untuk check-in.

Joe Valbuena mengatakan staf maskapai penerbangan membagikan makanan ringan seperti susu coklat dan paket Oreo kepada penumpang yang terkena dampak di jalur tersebut.

Pemain berusia 30 tahun itu mengaku sedikit kecewa dengan situasi tersebut.

“Kita bisa saja berada di restoran sambil minum kopi. Tapi sekarang kita membuang-buang waktu untuk mengantri.”

Sekitar pukul 17.30, antrian panjang di Cebu Pacific terus berlanjut.

Ms Germaine Santos, yang juga melakukan perjalanan ke Manila, mengatakan dia memperkirakan penerbangannya akan ditunda. Meski demikian, ia tidak terlalu khawatir tersesat karena masih banyak penumpang lain yang menunggu untuk check in.

Di Jetstar, antrian terbentuk di konter check-in, dengan beberapa penumpang duduk di lantai sambil menunggu.

Seorang pelancong yang menuju Bangkok mengatakan kepada CNA bahwa dia tiba di bandara pada pukul 16:30 untuk check-in untuk penerbangannya pada pukul 19:15.

Namun staf maskapai penerbangan menyuruhnya untuk “kembali lagi nanti”. Dia kembali pada jam 5 sore dan telah mengantri sekitar satu jam.

Mr Jay, yang hanya memberikan nama depannya, mengatakan dia jarang bepergian dan tidak tahu apakah itu hal yang biasa.

Penumpang lainnya, Ms Mary, yang hanya ingin diidentifikasi dengan nama depannya, mengatakan bahwa dia bersama seorang temannya yang telah mendaftar secara online sehari sebelumnya.

Ditanya apakah dia khawatir ketinggalan pesawat, dia mengangkat bahu dan berkata, “Ya.”

Kemarahan juga berkobar di bandara ketika beberapa penumpang menyadari bahwa mereka ketinggalan pesawat.

CNA melihat beberapa penumpang yang tidak puas dan seorang anggota staf terlibat pertengkaran sengit di konter penanganan penerbangan Scoot. Salah satu penumpang terdengar berteriak: “Saya sudah menunggu dua jam.”

Penumpang yang sama, yang hanya ingin dikenal sebagai Ms Tan, kemudian mengatakan kepada CNA bahwa dia ketinggalan pesawat, meskipun ada jaminan dari staf bandara bahwa pesawat tidak akan lepas landas tanpa dia.

Tan, yang seharusnya meninggalkan Singapura menuju Ipoh pada pukul 15.25, mengatakan ia tiba di bandara sebelum pukul 14.00 dan staf berulang kali diminta untuk mengantri.

“Mereka terus berkata tolong tunggu, tolong tunggu, lalu pesawatnya menghilang. Mereka pergi tanpa kita, meninggalkan kita,” kata Tan.

“Mereka memberi tahu kami bahwa penerbangan pertama akan dilakukan besok dan akan dilakukan di Kuala Lumpur, yang berarti kami harus melakukan perjalanan ke Ipoh setelah itu,” katanya.

“(Staf meja penerbangan Scoot) terus berkata ‘itu bukan salah kami, ini bukan salah kami. Tidak ada yang mau ini terjadi’,” ujarnya lagi.

Berikut berita terpopuler detikTravel, Minggu (21/7/2024):

Saksikan video “Tumpahan Minyak Muncul di Pantai Pulau Sentosa, Singapura” (Mingguan)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *