Jakarta –
Penjual buah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur, sibuk membuang puluhan ribu ton pepaya busuk. Hingga saat ini, fenomena tersebut masih terlihat di banyak titik pasar.
Waqid (48), salah satu pedagang di Pasar Gramad Jati, mengatakan meski kondisi pasar saat ini sepi, kemungkinan besar pedagang masih banyak yang memesan pepaya lebih banyak.
Oleh karena itu, banyak pepaya yang tidak terjual dan membusuk selama beberapa hari. Mau tidak mau, pepaya busuk tersebut harus dibuang.
“Pembeliannya sedikit, permintaan banyak (stok pepaya dari petani) tapi tidak banyak rusak dan akhirnya BS (busuk), jadi mau dibuang ke mana? Buang saja,” kata Wagit. Saat ditemui detikcom, Senin (29/4/2024).
Ini (kejadiannya) tiga hari setelah lebaran lalu) dia membuang pepaya (busuk), “semuanya (harus dipindahkan ke truk sampah),” jelasnya lagi.
Parahnya, kata Wakit, banyak toko yang terpaksa membuang pepayanya meski masih belum terjual. Banyak buah pepaya yang harus disimpan di truk karena yang ada di toko tidak laku.
Dijelaskan, pepaya segar yang sudah ada di warung bisa disimpan maksimal 3 hari. Sedangkan pepaya yang disimpan di truk hanya bertahan satu hari satu malam.
“Karena kalau disimpan di truk cepat panas dan matang, kalau dibuka tidak sempat ditaruh di konter, apalagi kalau bagian bawahnya sudah busuk. Jadi kalau (pepaya) diturunkan (dari truk) langsung dibuang,” jelas Wakit.
Informasi tersebut dibenarkan oleh pedagang pepaya lainnya, Fasida (32). Ia mengatakan, banyak pepaya yang dijual pedagang pasar kasta utama Gramad yang membusuk karena tidak dijual dengan baik.
Menurut dia, bukan hanya pepaya yang belum terjual di toko, pepaya segar yang belum diturunkan dari truk juga harus membusuk. Akhirnya para pedagang terpaksa membuang pepaya tersebut.
“Masalahnya (truk) hari itu tidak bisa dibongkar, nah (karena toko masih penuh) saya bongkar mobilnya beberapa hari setelah sampai, jadi sudah rusak (saat disimpan di dalam mobil) , “katanya. Fasad.
Seperti Wagit, Fasida mengatakan kejadian itu terjadi beberapa hari setelah Idul Fitri. Puluhan ribu ton pepaya setiap hari terbuang sia-sia sebagai dampak terburuk yang terjadi pada minggu lalu. (fdl/fdl)