Jakarta –

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita mengaku ingin mengetahui isi dari 26.000 kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Prak. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kamanco), Askonai mengatakan, informasi tersebut diteruskan ke Kementerian Perindustrian.

“Iya, sudah kami informasikan ke Kementerian Perindustrian,” kata Askonai di Kantor Bea Cukai Ramangun, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2024).

Sayangnya, Askonai tidak merinci isi ribuan kontainer tersebut. Namun, ia mengungkapkan ada barang impor ilegal di kapal tersebut, dan ada juga barang yang dimusnahkan.

“Alat-alat ilegal itu akan kita musnahkan, ada di sana. Kemudian alat-alat itu akan kita evaluasi bersama-sama sesuai petunjuk,” jelasnya.

Berdasarkan mekanismenya, Askonai mengatakan alat tersebut dapat diimpor sesuai izin impor (PI) Kementerian Perdagangan dan Pertimbangan Teknis serta Kementerian Perindustrian. Jika kedua hal tersebut tidak ada maka container tidak bisa masuk ke Indonesia.

Hingga saat ini, Askonai menjelaskan, seluruh kontainer telah diperiksa oleh penanggung jawab (PIC) dan bersih. Terkait nasib kontainer yang tidak lolos verifikasi, ia mengatakan bisa dikembalikan ke negara asal atau dimusnahkan.

Jadi semua prediksi itu kan dari PIC, kalau semua sudah jelas barulah (konferensi), mana yang lolos, mana yang akan kita perintahkan untuk diekspor kembali, mana yang dimusnahkan, imbuhnya. Menperin ingin mengetahui isi 26.000 kontainer yang ditahan tersebut

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamitha mengaku sudah menyurati Menteri Keuangan Sri Mulani Indrawati untuk meminta data detail muatan 26.000 kontainer yang tersangkut tersebut. Dia melaporkan bahwa dia mengirim permintaan tetapi tidak menerima balasan.

“Kami telepon, tapi tidak ada tanggapan,” kata Agus mengomentari Peraturan Pemerintah tentang Kawasan Industri Tahun 2024 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan.

Agus menilai pihaknya harus mengetahui isi wadah tersebut. Hal ini terkait dengan tugas Kementerian Perindustrian untuk memfasilitasi masuknya barang ke Israel.

“Kami merasa harus menyiapkan kebijakan untuk memudahkan barang masuk Israel dari 26.415 kontainer,” ujarnya.

“Kenapa? Jelas itu bahan bakunya, sektor mana? Mungkin produk jadi, misalnya televisi, elektronik. 26 ribu itu angka yang besar, besar sekali. Kalau bicara 100-200 kontainer, tidak terlalu membingungkan. Kalau bicara 26 ribu, kami tertarik untuk mempermudahnya, lanjutnya.

Sebagai informasi, sebelumnya ramai dibicarakan soal 26.415 kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Prak. Saat ini tank-tank tersebut masih utuh.

Saksikan juga video ‘Pemandangan Rumah Hancur Ditabrak Truk Muatan Batu di Bogor’:

(Ya ya)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *