Jakarta –

Menteri BUMN Eric Tohir melantik Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Rakani sebagai komisaris BUMN dengan sejumlah pendukung.

Mereka adalah Fawzi Baadilla sebagai Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero) dan Andy Arif sebagai Komisaris PLN.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulinga angkat bicara soal alasan diangkatnya Fawzi Baadilla sebagai komisaris pengembangan Pos Indonesia. Ia mengatakan Pos Indonesia memiliki banyak properti, salah satunya telah dialihfungsikan menjadi grup Pos di Jakarta Pusat.

“Maksudnya apa? Padahal, PT Pos melakukan perubahan-perubahan yang namanya kreatif, digital, dan sebagainya. Tahukah Anda? Berapa aset PT Pos yang harus kita berdayakan melalui integrasi tersebut ke dalam industri kreatif, kata Poss?” memblokir.

Foto Fawzi Badilla diperlukan dalam kondisi seperti ini, katanya. Sebab Pos Indonesia menikah dengan industri kreatif.

“Kami membutuhkan namanya Fawzi Baadilla karena dia sedang menuju ke arah itu,” tambahnya. “Kami bergerak ke arah mengawinkan PT Pos dengan industri kreatif.”

Sedangkan Andy Arif dipilih karena pernah menjabat komisaris di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Andy Arif sendiri merupakan mantan komisaris pasca Indonesia.

Dia berkata, “Pada masa Tuan. SBY, 15 tahun lalu Andy Arif menjadi komisaris PT Pos. Lalu masalah apa lagi yang muncul? “Tidak masalah.”

Setelah itu, Burhanuddin Abdullah menjabat sebagai mantan Kepala Bank Indonesia dan koordinator perekonomian. Menurutnya, kemampuan Burhanuddin tidak perlu diragukan lagi. – Apakah kamu meragukan pengetahuannya? kata Arya. (acd/hons)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *