Jakarta –
Read More : Awal Puasa, Harga Minyak Goreng di 136 Daerah Naik!
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, hingga saat ini banyak sumber daya kelautan Indonesia yang dicuri oleh pihak asing. Jadi ekspor komoditas pasir laut untuk benih lobster yang dilarang itu baru dibuka.
“Pencuriannya bukan hanya pasir, lobster juga dicuri. Lobster sudah setengah mati (diawetkan), dijadikan obat,” kata Trenggono kepada wartawan di kantor KKP, Senin (21/10/2024).
“Saya tidak tahu persis angkanya berapa, tapi angkanya sekitar 300-500 juta benih yang terbang ke negara tetangga. Itu dibentuk,” jelasnya lagi.
Menurut dia, situasi tersebut menyebabkan RI mengalami berbagai kerugian. Mulai dari hilangnya sumber daya alam, hancurnya industri nasional hingga hilangnya devisa negara.
“Kalau mau jualan terus, bagaimana bisa jualan penyelundup manusia terus? Negara tidak akan mendapat untung. Itu anugerah dari Tuhan, anugerah alam yang diberikan kepada bangsa Indonesia agar masyarakat dapat sesuatu.” dia menjelaskan
Diakui Trenggono, untuk menyelesaikan masalah pencurian, KKP telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia dan TNI, untuk memantau dan menghentikan kapal-kapal ilegal yang mencuri pasir dan hasil laut lainnya.
Meski upaya tersebut dirasa masih kurang, karena masih banyak kapal asing yang terus berusaha menembus perbatasan laut Indonesia untuk kembali melakukan pencurian tersebut. Selain itu, dengan sumber daya yang dimiliki Kementerian saat ini, pemantauan menyeluruh terhadap perairan Indonesia dirasa tidak mungkin dilakukan.
“Kami kerja sama dengan polisi, kami kerja sama dengan TNI AL, dan berkali-kali teman-teman melihat kami juga ditangkap. Tapi apakah sudah berhenti? Belum, saya harus jujur,” ujarnya.
“Kenapa bisa rapat seperti itu, wilayahnya dari Sabang sampai Merauke hanya ada 30 perahu, anggaran operasionalnya tidak bisa 100% 24 jam dan masih 100% manual (pengawasan),” kata Trenggono lagi
Oleh karena itu, pada akhirnya ia merasa perlu adanya terobosan politik di bidang teknologi pemantauan perairan Indonesia yang diterapkan melalui program Ocean Big Data. Dengan sistem baru ini, mereka berharap setiap sentimeter air di NKRI dapat terpantau dengan baik secara digital, sehingga membantu proses pemantauan global.
“Inilah yang coba kita lakukan dengan kebijakan big data kelautan yang harus diterapkan pada periode baru ini. Saya berharap tahun depan selesai. Tidak ada pergerakan yang tidak bisa dikendalikan, termasuk (mencuri) pasir.” dia menjelaskan