Jakarta –
Korea Utara berencana menghidupkan kembali pariwisata negaranya pada musim dingin ini. Pemerintahan Kim Jong-un akan membuka pintunya bagi wisatawan internasional karena epidemi COVID-19.
Seperti dikutip CNBC, Kamis (15/8/2024), upaya tersebut dinilai membantu pemulihan perekonomian Korea Utara dari dampak pandemi global.
Menurut situs Koryo Tours, tur ke Korea Utara biasanya berharga antara 600 dan 1.500 euro per orang. Namun, Biaya ini sudah termasuk waktu keberangkatan; lamanya Itu tergantung pada banyak faktor seperti ukuran kelompok dan tempat duduk.
Perusahaan tur yang mengatur tur ke Korea Utara, KTG dan Koryo Tours, mengatakan pada hari Rabu bahwa rekan-rekan mereka di negara tersebut telah diberitahu tentang rencana pemerintah untuk mengizinkan perjalanan ke beberapa tujuan.
Perjalanan ke kota Sangyeong di Korea Utara akan diizinkan pada bulan Desember, dan perjalanan ke wilayah lain di negara itu juga akan dibuka.
“Setelah lebih dari 4 tahun menunggu untuk membuat pengumuman ini, Koryo Tours sangat bersemangat untuk membuka kembali pariwisata Korea Utara,” kata perusahaan yang berbasis di Beijing.
Korea Utara mengalami lonjakan penerbangan internasional selama setahun terakhir, namun mulai tahun 2020, Korea Utara ditutup untuk turis asing.
Sekelompok kecil dari Rusia juga mengunjungi Korea Utara pada bulan Februari tahun ini. Menurut Koryo Tours, Korea Utara telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengembangkan dan membangun fasilitas pariwisata di Sangyeong, wilayah pegunungan dekat perbatasan dengan Tiongkok.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang berkunjung bulan lalu, juga memuji kota tersebut. Hotel baru di ibukota wisata Dilengkapi dengan atraksi dan resor ski.
Tujuan wisata utama lainnya sedang dikembangkan di pantai timur negara itu. Untuk informasi Anda, Satu-satunya pelancong yang dilarang memasuki Korea Utara adalah warga negara Korea Selatan.
Pada saat yang sama, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan keras terhadap perjalanan ke Korea Utara. “Paspor AS tidak berlaku untuk perjalanan atau transit melalui Korea Utara kecuali diizinkan secara khusus oleh Departemen Luar Negeri,” bunyi peringatan tersebut.
Mungkin tujuan dimulainya pariwisata di Shankeyon adalah untuk menarik wisatawan Tiongkok. Sebelum terjadi wabah, sebagian besar wisatawan asing ke Korea Utara berasal dari Negeri Tirai Bambu.
Pada tahun 2019, 350.000 wisatawan Tiongkok mengunjungi Korea Utara. Korea Utara dikabarkan menerima banyak uang dari turis tersebut. (ily/hns)