Jakarta –

Per 30 April 2024, utang negara mencapai Rp8.338,43 triliun. Jumlah tersebut meningkat Rp76,33 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar Rp8.262,10 triliun.

Rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,64% per 30 April 2024. Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 38,79% dan masih di bawah batas aman yang ditetapkan sebesar 60% terhadap PDB. Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU).

Berdasarkan kondisi utang negara yang beredar, total utang negara per akhir April 2024 sebesar Rp8.338,43 triliun, tulis Kementerian Keuangan dalam Surat KiTA APBN, Rabu (30/5/2024).

Jenis utang negara sendiri ada dua, yakni berupa Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. Mayoritas utang pemerintah per April 2024 masih didominasi oleh instrumen SBN yakni 87,94%, dan sisanya 12,06% berupa pinjaman.

Lebih rincinya, jumlah utang negara dalam bentuk SBN sebesar Rp7.333,11 triliun. Terdiri dari SBN dalam negeri sebesar Rp5.899,20 triliun yang berasal dari Simpanan Utang Negara sebesar Rp4.714,08 triliun dan Tabungan Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp1.185,12 triliun.

Sementara jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN valas per April 2024 sebesar Rp1.433,90 triliun yang meliputi Surat Utang Negara Rp1.077,05 triliun dan SBSN Rp356,85 triliun.

Kemudian jumlah utang pemerintah dalam bentuk pinjaman sebesar Rp 1.005,32 triliun per April 2024. Jumlah tersebut meliputi pinjaman dalam negeri sebesar Rp36,04 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp969,28 triliun.

Rinciannya, pinjaman luar negeri Rp 969,28 triliun Rp 266,24 triliun, Rp 586,13 triliun, dan bank umum Rp 116,91 triliun.

“Pemerintah selalu mengelola utangnya secara hati-hati dan proporsional, melindungi risiko suku bunga, uang tunai, likuiditas, dan pertumbuhan terbaik.

Profil jatuh tempo utang negara Indonesia pada akhir April 2024 dilaporkan sangat aman dengan rata-rata tertimbang (ATM) sekitar 8 tahun.

“Pemerintah lebih memilih pinjaman jangka menengah dan panjang dan aktif mengelola portofolio utang,” tutupnya.

Saksikan juga videonya: Pupuk Jokowi Tegaskan Pembayaran Utang Rp 10,4 Triliun ke Indonesia

(membantu/membunuh)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *