Jakarta –
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengancam akan memblokir Bigo Live karena konten perjudian online dan pornografi. Bigo Live pun buka suara.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Bigo Live belum menunjukkan kejujuran dalam menyikapi perjudian online dan konten pornografi di platformnya.
Sebagai bentuk kuat Kominfo, Menkominfo mengirimkan dua surat peringatan tersebut kepada PT Bigo Technology Indonesia. Yang pertama pada tahun 2024. 16 Juli, yang kedua – 21 Agustus 2024
Berbicara, Bigo Live mengungkapkan bahwa mereka telah menyelesaikan pembaruan aplikasi yang komprehensif (Pembaruan) dengan langkah-langkah pemfilteran konten yang ketat untuk meningkatkan pengalaman pengguna di Indonesia. Pembaruan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Bigo Live untuk menyediakan platform dan komunitas online yang aman dan terhormat.
“Kami telah melakukan upaya ekstra untuk menghilangkan segala bentuk konten yang tidak diinginkan, termasuk konten yang tidak sesuai dengan budaya lokal, yang tidak dan tidak pernah diizinkan di platform kami,” ujar juru bicara Bigo Live dalam keterangan tertulis yang diperoleh detikINET. , Senin (26-08-2024).
Pembaruan ini mencakup penghapusan lebih dari 40.000 konten tidak pantas dan 50.000 akun yang tidak mematuhi pedoman komunitas aplikasi mulai tahun 2024. Mulai
Hal ini juga mencakup moderasi ketat pada Bigo Live untuk menghentikan clickbait, berita palsu, konten iklan palsu atau tidak pantas, dan konten yang tidak sesuai dengan budaya lokal.
Selain itu, Bigo Live telah menerapkan langkah-langkah perlindungan yang ketat terhadap penyalahgunaan dan kesalahan pengelolaan platform, karena Bigo Live terus berupaya menciptakan lingkungan digital yang bersih dan hijau untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
“Bigo Live memiliki kebijakan untuk tidak pernah menoleransi konten yang sensitif atau menyinggung pengguna kami dan masyarakat luas di setiap negara tempat kami beroperasi,” kata Bigo Live.
Bigo Live mengatakan pihaknya sangat memperhatikan masalah ini untuk memastikan pengalaman pengguna yang lancar.
“Dengan menggabungkan sistem deteksi dan tim inspeksi, kami dapat menyelesaikan masalah ini secara efektif, cepat, dan tepat untuk menghilangkan konten dan perilaku berbahaya guna melindungi masyarakat,” ujarnya.
Simak video “Menkominfo: Kunci eliminasi judoka ada di sistem pembayaran” (agt/fyk)