Jakarta –
Telkomcel menyelenggarakan kegiatan pembersihan sungai dan ghat di Dusun Ramang Ramang, Maros, Sulawesi Selatan. Selain membersihkan lingkungan, Telkomcell mengedukasi masyarakat tentang pemilahan dan daur ulang sampah, khususnya plastik.
Tak sendirian, Telkomcell juga mengajak para pekerja, warga sekitar, mahasiswa pecinta alam, dan komunitas sungai untuk menjaga kebersihan. Sebagai inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR), inisiatif publik ini disebut-sebut merupakan bagian dari Program Pengelolaan Sampah Jaga Bumi Telkomcel. Selain Sulawesi Selatan, Telkomsel berencana melakukan proyek serupa di Bengkulu dan Jawa Barat ke depannya.
“Telkomsel selalu didorong oleh semangat Indonesia untuk memberikan dampak positif, khususnya untuk melindungi dunia dan lingkungan hidup sejalan dengan agenda bisnis perusahaan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip ESG. Menciptakan kehidupan yang lebih baik” bermanfaat bagi masyarakat luas. Di setiap tahapan perusahaan, kami memastikan visi Telkomsel untuk menjadi pemimpin layanan komunikasi digital yang memberdayakan masyarakat Indonesia benar-benar terwujud. Bramono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/8/2024).
Dikatakannya, dalam program pengelolaan sampah Telkomsel Jaga Bumi, perseroan fokus pada pengelolaan sampah dan daur ulang sampah plastik murah seperti sampah kartu SIM yang diolah menjadi produk bernilai tambah seperti dudukan telepon, paving block, dan sampah. . kaleng kotak
Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Hal ini didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG). Telkomsel juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang diusung pemerintah Indonesia dalam Visi Indonesia Emas 2045.
Selain kegiatan sanitasi lingkungan, Telkomsel diketahui juga menyelenggarakan Kegiatan Tanggap Darurat dan Pemulihan Gladion PANJI (TERRA). Tujuannya adalah untuk mempersiapkan masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana.
Informasi terkait bencana seperti Pemetaan Resiko, Alokasi Sumber Daya, Peringatan Dini, Jaringan Evakuasi Aman dan Integrasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PANJI) disampaikan kepada para peserta. Peserta diajak untuk mengamati bencana alam di lingkungannya dan memahami pentingnya konservasi, khususnya di kawasan UNESCO World Geopark Maros – Pangkep yang diakui sebagai kawasan karst terbesar dan terindah kedua di dunia pada tahun 2023.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini melibatkan para pecinta alam dan pelajar serta generasi muda dari komunitas penanggulangan bencana sebagai agen perubahan. Sebelumnya, pelatihan luring juga dilakukan di Jawa Timur dengan dukungan daring selama dua bulan.
“Telkomsel tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga misi untuk menciptakan hari dan masa depan yang lebih baik dengan menyediakan konektivitas, solusi, dan layanan baru dan lebih baik untuk setiap rumah dan bisnis di seluruh Indonesia. Misi Telkomsel Jaga Bumi dan Gladian PANJI TERRA Sebagai bagian dari atas upaya yang kami wujudkan, kami juga mendukung pelestarian lingkungan alam dan keberlangsungan manusia melalui kolaborasi multi-stakeholder dengan teknologi dan inovasi yang kami tawarkan, kami percaya bahwa bersama-sama kita dapat maju dan memberikan dampak nyata,” tutup Saki. .
Informasi lengkap mengenai inisiatif Telkomsel Jaga Bumi tersedia di tsel.id/jagabumi. (akd/ua)