Jakarta –
Read More : Transaksi Judi Online Tembus Rp 427 T, Menkominfo Siapkan Hal Ini
Otoritas Air Minum Daerah Jaya (PAM JAYA) baru-baru ini mengumumkan penerapan tarif baru di wilayah metropolitan Jakarta, yang berlaku mulai Januari 2025 dan termasuk dalam tarif air mulai Februari 2025. Salah satu alasannya adalah untuk mendukung koneksi yang lebih cepat untuk jaringan pipa baru.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dodi Khangod mengatakan, pihaknya mendukung upaya PAM Jaya dalam mempercepat pembangunan Housing Link (SR). Menurutnya, distribusi air minum ke rumah tangga sejauh ini belum berhasil.
Padahal, Kementerian Pekerjaan Umum sendiri sudah banyak membangun sumber air minum, salah satunya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluful. Menurutnya, karena SR belum rampung, maka keberadaannya saat ini tidak produktif, artinya sia-sia berjalan.
“Tinggal cepat perbaikan pipa penyambungnya ke rumah. Kelihatannya saat ini sudah ideal, tapi nyatanya semua yang kita pasang di Jatilufur terkesan sia-sia,” kata Dodi di kantornya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan. Jumat (27/12/2024).
Oleh karena itu, menurutnya, upaya PAM Jaya untuk menyelesaikan pembangunan jaringan SR, termasuk kenaikan tarif, merupakan ide yang bagus. Pak Dodi juga memastikan partai akan mendukung pengembangan SR, salah satunya Inpres Air Minum dan Sanitasi.
“Bagus sekali. Benar sekali. Makanya kami berpikir ke depan mungkin ada di antara kami yang mendukung teman-teman di pemerintahan negara,” ujarnya.
Sementara itu, dia menyebut ketersediaan Jatiful Spam untuk menunjang air minum DKI hingga wilayah Bekasi masih kurang. Dalam waktu dekat, pihaknya juga berencana membangun Kalyan Spam yang akan menyalurkan air dari Bendungan Kalian di Banten.
“Ada beberapa hal yang masih dinegosiasikan dengan pihak donor. (Pembangunan dimulai tahun depan 2025) Insya Allah,” ujarnya.
Sementara itu, Indra S. Atmawidjaja, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengatakan kebutuhan pembangunan SR semakin meningkat seiring dengan berkembangnya kawasan pemukiman. Selain itu, jika kita melihat 10 hingga 30 tahun ke depan, kebutuhan masyarakat terhadap air yang cukup akan semakin meningkat.
Pemerintah sendiri telah banyak membangun saluran air minum mulai dari SPAM Jatilufur hingga SPAM Buaran. Menurut Endra, saat ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (pemuda) untuk menyambungkan sumber air ke SR.
“Itu (sumber air minum) harusnya disambung secara bertahap oleh PDAM, PAM JAYA. Ya, tergantung bagaimana mereka memasarkannya. Kalau untuk masyarakat berpendapatan rendah, tarifnya bisa dikurangi atau dihilangkan mampu, tarif akan tetap berlaku seperti biasa, jika mampu,” kata Endra.
Saya kira kebijakannya ada di pemerintah negara bagian. Saya kira tidak akan sejauh itu, tapi kami meminta pemerintah negara bagian untuk menyediakannya. Kami sudah menyediakan air dan akan terus memberikan SR. Itu tergantung situasi. , “lanjutnya.
(acd/acd)