Jakarta –
Informasi mengenai perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk saat ini berlaku PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kinerja ini konsisten dengan pertumbuhan laba bersih yang berkelanjutan, penurunan beban keuangan, dan penurunan kerugian operasional.
Mengutip data laporan keuangan GOTO tahun 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI), GOTO mengalami peningkatan rugi bersih perseroan dibandingkan tahun lalu.
Penyebab utama peningkatan rugi bersih tersebut adalah karena perseroan memperhitungkan akan adanya kerugian aset goodwill sebesar Rp 78,77 triliun pada tahun 2023 yang bersifat non-tunai dan tidak berulang sehingga menyebabkan rugi bersih meningkat.
Goodwill merupakan selisih pembelian Tokopedia dalam bentuk saham saat Gojek merger dengan Tokopedia pada Mei 2021. Dengan demikian, kerugian nilai aset masih akan ada pada tahun 2023, hingga Tokopedia resmi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan GoTo. Pada tahun 2024
Namun jika ditilik lebih jauh, di luar penurunan nilai goodwill pembelian Tokopedia, sebenarnya kerugian kegiatan usaha GoTo hanya sebesar Rp 11,75 triliun, turun 60,04% dari tahun 2022 yakni rugi Rp 29,40 triliun
Sementara itu, kerugian operasional (operating loss) pada tahun 2023 juga dapat turun sebesar 66,11% menjadi kerugian Rp10,28 triliun, dari kerugian operasional tahun lalu sebesar Rp30,33 triliun.
Presiden Direktur GoTo Group Patrick Valjo menjelaskan perseroan telah membangun landasan operasional yang kuat dengan mencapai EBITDA positif yang disesuaikan pada 4Q2023 dan menjalin kemitraan strategis dengan TikTok dalam bisnis e-commerce yang berdampak luas pada teknologi finansial dan layanan on-demand. akan memiliki. Perusahaan
“Ke depan, fokus perseroan adalah memperkuat fondasi tersebut untuk mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan menguntungkan,” kata Patrick dalam keterangan tertulis, Jumat (21/6/2024).
“Kami akan melakukan ini dengan tetap setia pada misi kami untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan membawa produk dan layanan kami ke khalayak yang lebih luas,” lanjutnya.
Peningkatan pendapatan sebesar 30%.
Dalam laporan kinerjanya, perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 14,79 triliun pada tahun lalu atau meningkat 30,28 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar 11,35 triliun. Peningkatan ini setara dengan penurunan total beban operasional sebesar 40% atau Rp16 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan beban penjualan dan pemasaran juga sangat signifikan yakni turun 54,35 persen menjadi Rp6,43 triliun dari tahun lalu Rp14,09 triliun. Menurut Direktur Keuangan GoTo Group Jackie Lowe, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan laba kuartal keempat di setiap segmen bisnis.
“Unit bisnis ODS mencatatkan EBITDA penyesuaian positif pada kuartal tersebut, sementara unit bisnis fintech terus berekspansi, mempertahankan peningkatan EBITDA penyesuaian dari tahun ke tahun,” jelas Jackie.
Selain itu, bisnis e-commerce melalui Tokopedia mencapai EBITDA yang disesuaikan secara positif pada kuartal ini meskipun persaingan sangat ketat.
Pada akhir Januari 2024, perusahaan juga mengumumkan selesainya transaksi investasi TikTok di Tokopedia untuk mengembangkan bisnis e-commerce-nya. TikTok akan mempertahankan kendali atas Tokopedia dengan menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar tanpa mengurangi kepemilikan GoTo di Tokopedia.
Saksikan video “Bangga Mitra GoTo 2023 Juara Indonesia” (enl/anl)