Jakarta –
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) lebih cepat merespons kasus virus yang mempengaruhi konsumsi pangan di wilayah tersebut. Hal ini terkait maraknya produk roti Aoka yang disinyalir mengandung bahan pengawet berbahaya karena memiliki umur simpan hingga satu bulan.
Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, respon cepat BPOM akan berdampak besar pada kebingungan informasi di masyarakat.
Rekomendasi BPOM lebih maju dalam layanan aftermarket, berupaya memberikan jawaban cepat terhadap permasalahan baru di lapangan agar masyarakat tidak bingung dan kebingungan, kata Tulus saat dihubungi detikcom, Senin (22/7/2024). ).
Menurut dia, BPOM juga harus terbuka dalam menilai standar keamanan pangan dan obat. Hal ini untuk meningkatkan kualitas makanan dan obat-obatan yang beredar di daerah tersebut.
BPOM juga harus terbuka untuk mempertimbangkan standar baru yang lebih baik agar tingkat perlindungan konsumen memadai, lanjutnya.
Terkait pertanyaan tersebut, detikcom sudah menghubungi BPOM untuk meminta informasi, namun belum mendapat balasan. Simak video “BPOM RI Ingin Tiru Brand ‘Nutri-Grade’ Singapura” (atas/bawah)