Jakarta – Hubungan keluarga adalah tradisi yang diinginkan Muslim sebelum Lebaran. Namun, pulang selama posting tentu akan sangat sulit dan menantang.
Rintangan yang dapat diuji oleh seorang pelancong adalah pencernaan atau asam. Ketika ini terjadi, konsentrasi mengemudi tentu akan berkurang dan mudah -mudahan bergegas ke toilet.
Faktanya, asam lambung dicegah saat berada di rumah. Mereka yang berlari pulang dan tidak terkecuali. Bagaimana Anda melakukannya?
Sebagai tanggapan, Dr. Oki Jonathan Onnia, seorang ahli makanan klinis dari Rumah Sakit Mayapada di Jakarta Selatan, SPGK, SPGK, PNS (ahli gizi dokter), mengatakan ketika Anda pulang, menjaga makanan Anda menghindari keasaman.
“Hindari makanan asam, makanan fermentasi. Misalnya, yogurt, acar, permen.
D-Oki menambahkan bahwa asam ini sering disertai dengan kondisi sulit untuk sereal atau urin, sehingga beberapa minuman harus dihindari saat fajar.
“Untuk tidak membuat sereal, ini berarti menghindari asupan kafein tinggi, diikuti oleh soda, jadi seperti kopi, Anda harus benar -benar menghindari teh hitam sehingga bukan sereal,” katanya.
D-Oki ditambahkan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama perjalanan panjang, dan pelancong dapat menggantikan konsumsi air dengan air kelapa di era fajar. Alasannya adalah bahwa air kelapa diawetkan lebih lama dari tubuh.
Dia menyimpulkan: “Air kelapa lebih baik daripada air (hidrasi).
Tonton video “Video: BPOM menemukan bahwa peningkatan lokasi produksi pangan tidak diselesaikan peraturan” (naik/naik)