Jakarta –
Masjid Al Ma’mur Jami di Chikini, Jakarta Pusat dibangun pada tahun 1930. Masjid bersejarah ini merupakan peninggalan Raden Saleh.
Masjid Al Ma’mur Jami terletak di tepian Sungai Chiliwung. Bangunan masjid yang dibangun pada tahun 1930 ini merupakan surah kecil di Chikini dekat kediamannya.
Masjid ini dibangun pada tahun 1890 dan kemudian dipindahkan ke lokasinya saat ini, yang kemudian menjadi cikal bakal Masjid Cikini Al Ma’mur.
Saat berkunjung ke masjid ini, Sabtu (21/9/2024) detikTravel Ketua DKM Masjid Cikini Al Ma’mur Kh. Sempat bertemu Syahlani. Beliau menjelaskan bagaimana masjid tua ini bisa menjadi seperti sekarang ini.
Dengan sejarahnya yang panjang, masjid ini pernah digunakan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Indonesia. Diantaranya adalah Jenderal A.H. Nasution, K.H. Agus Salim dan H.O.S Tjokroaminoto.
“Pahlawan bangsa salat di sini, misalnya Jenderal Nasution, H.O.S. Tjokroaminoto juga bertemu di sini. Ada pertemuan untuk mengusir para penyerang dari masjid ini,” kata Syahlani saat diwawancarai detikTravel.
Masjid ini dibangun dalam waktu dua tahun sejak tahun 1930.
Luas bangunan asli Masjid Cikini Al Ma’mur sekitar 1220 meter persegi. Syakhlani menjelaskan, masjid ini dibangun dari tiga unsur.
“Kalau mau lihat bangunannya (pakaiannya), ada pasir, kapur, dan pecahan batu merah (bata),” kata Syahlani.
Masjid ini telah ditetapkan sebagai situs warisan budaya. Sejak awal berdirinya, masjid ini telah mengalami berbagai cara perkuatan strukturnya, seperti pemasangan kayu merbau yang dikirim langsung dari Papua.
Tempat penting lainnya adalah menara masjid. Benteng ini juga terdaftar sebagai situs warisan budaya. Menurut Syahlani, menara Masjid Al Ma’mur dulunya digunakan oleh para azan.
Misalnya saja tadinya Zuhur pada pukul 12.00 WIB, namun sekarang kurang dari 5 menit hingga adzan berkumandang pada pukul 12.00 WIB. Dulunya tidak ada mikrofon, adzannya salat dengan mulut,” ujarnya. katanya.
Masjid ini berdiri di atas tanah sumbangan Raden Saleh untuk membangun masjid.
Syahlani mengatakan: “Diberikan kepada masyarakat setempat, diberikan di sini dan didirikan Masjid Cikini Al Ma’mur.”
Masjid Cikini Al Ma’mur terletak di Jalan Raden Saleh Raya No 3 sampai sekarang. 30 A memulihkan lahan dan memperbesar masjid karena meningkatnya jumlah pengunjung masjid.
Meski telah berkali-kali diperbaiki dan dipugar, namun struktur asli masjid tidak mengalami perubahan. Ciri-ciri asli bangunan seperti mimbar, 10 jendela, dan tujuh pintu menuju lantai masjid masih dipertahankan.
Saksikan video “Heru Budi atas permintaan Mona buka sampai malam: Masih dalam pembahasan” (fem/fem)