Jakarta –

Read More : Fakta-fakta Lonjakan Penyakit Pernapasan di China, Disebut Dipicu Virus HMPV

Anemia aplastik baru-baru ini menjadi sorotan pasca meninggalnya Komedian Baba Cabita dengan riwayat penyakit tersebut. Kondisi ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki suatu jenis kelainan darah yang menyebabkan sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah.

Artinya sumsum tulang tidak lagi mampu membuat satu atau seluruh sel darah, termasuk sel darah merah dan sel darah putih. Kondisi ini tergolong langka dan serius. Pemicu anemia aplastik bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang atau kronis.

Menurut Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada, Profesor Zulis Ikawati, hubungan keduanya sebenarnya sangat jarang. Namun jika seseorang mengonsumsi obat dalam jangka waktu lama, ada tujuh jenis obat yang harus diwaspadai, yaitu:

Obat kloramfenikol

Antibiotik ini dulunya umum digunakan, namun penggunaannya kini dibatasi karena risikonya yang serius, termasuk anemia aplastik.

NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid)

Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti indometasin dan fenilbutazon, mungkin berisiko menyebabkan anemia aplastik, meski jarang terjadi.

Sulfonamida

Kelompok antibiotik ini, termasuk sulfasalazine dan trimethoprim-sulfamethoxazole, juga dikaitkan dengan anemia aplastik.

Antikonvulsan

Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati epilepsi, seperti karbamazepin dan fenitoin, dapat menyebabkan anemia aplastik.

Obat kelenjar tiroid

Seperti propylthiouracil dan methimazole yang digunakan untuk mengobati hipertiroidisme.

Obat sitotoksik dan kemoterapi

Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi, seperti siklofosfamid dan klorambusil, memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan anemia aplastik.

Obat antiretroviral

Dalam beberapa kasus, obat yang digunakan untuk mengobati HIV/AIDS dilaporkan menyebabkan anemia aplastik.

Obat-obatan lainnya

Obat lain yang kurang umum namun berpotensi menyebabkan anemia aplastik adalah senyawa emas, yang digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis, dan obat antiplatelet seperti ticlopidine.

Namun sekali lagi, kejadian anemia aplastik akibat obat ini jarang terjadi. Surveilans pasca pemasaran obat di Indonesia tidak ditemukan laporan anemia aplastik akibat obat tersebut, tegasnya.

Jika Anda memiliki keluhan yang tidak kunjung membaik meski sudah minum obat, Profesor Zulis menyarankan agar Anda segera berkonsultasi lebih lanjut dengan ahlinya.

Tonton video “Tentang Anemia Aplastik Babe Kabita Sebelum Meninggal” (naf/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *