Jakarta –
Kemajuan teknologi tidak dapat dihentikan. Kita bisa melihat berbagai bukti konkrit seperti penggunaan dompet dan munculnya ojek online yang sebelumnya hanya bisa ditemui di stasiun-stasiun.
Produser berita Eddy Suk dan pakar AI mengatakan penting untuk beradaptasi dengan perkembangan saat ini. Dengan begitu, ketika era teknologi memasuki fase lain, misalnya robot, maka semua manusia sudah siap menghadapinya.
Namun perlu dipahami bahwa penggunaan AI juga memiliki keterbatasan. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa masyarakat masih belum bisa 100% mengandalkan kecerdasan buatan. Berdasarkan peraturan yang ada, AI tidak bisa sepenuhnya digunakan.
“Bahkan di beberapa aplikasi, beberapa kata yang berhubungan dengan hal-hal yang menyinggung, misalnya, dilarang. Selain penggunaan dark web yang dieksploitasi, semua kembali ke tujuan kita. Tergantung sudut pandang perilaku dan , kalau foto produknya sering pakai sample untuk sekedar ngobrol,” aku Eddy di acara detikINET LSMPI (Bahasa Acara Informasi dan Teknologi), Jumat (26/7/2024).
Contoh lainnya adalah ketika model atau orang yang digunakan untuk membuat konten, biasanya ada peringatan bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak boleh digunakan dalam bisnis. Oleh karena itu, suka atau tidak suka, asal usul karya tersebut juga diperlukan.
“Di Instagram pun ada bagian ‘dibuat oleh AI’. Malah banyak aplikasi yang belajar memblokir kreator berbasis AI. Kedepannya pasti akan lebih sulit, lebih selektif, dan pasti akan ada hitam-putih di dalamnya. masa depan,” kata afr).