Jakarta –
Tak banyak yang mengetahui kunjungan Sandiaga Uno sesaat sebelum menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Belilang menjadi anugerah bagi politikus PPP itu sebelum diundang ke Istana menjadi menteri.
Sandiaga Uno menceritakan kenangan itu akhir pekan lalu. Ternyata, tiket tersebut memiliki arti tersendiri bagi Sandiaga.
“Saya tidak lupa Balilang punya sejarah bagi saya. Akhir tahun 2020 saat Covid, saya berkunjung ke Pemutran dan menginap di Pondok Surrey dan bertemu dengan orang-orang di sana. Saat saya masih menjadi pengusaha,” kata Sandiaga.
Sandiaga kemudian mengatakan, sesampainya di sana, tokoh adat setempat menyarankannya untuk mengunjungi Pura Bukit Kersi. Pura merupakan suatu kawasan keramat yang dikeramatkan masyarakat dan mempunyai sejarah sebelum akhirnya dianggap sebagai tempat mencari jabatan.
Saat itu Pilpres 2019 usai, setelah menyelam dan lari, tokoh agama dan masyarakat menyarankan saya untuk mengunjungi pura yang memiliki 3 jenis air yaitu air panas, air dingin, dan air hangat, kata Sandiaga , memberkati kehendak Tuhan.
Atas saran dari pihak berwenang setempat, Sandiaga akhirnya memutuskan untuk pergi ke Pura Batu-Krisi dan berziarah ke sana.
“Saya akhirnya berkunjung ke pura dan naik ke sana juga. Alhamdulillah sepulang dari bowling, saya mendapat telepon dari pihak istana untuk memperkenalkan diri sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saya siap dilantik,” ujarnya.
Ia pun mengatakan, bukan hanya dirinya saja yang mengalami penceritaan seperti ini. Mulai dari tingkat bupati hingga desa-desa dan mereka yang ingin menjadi ketua organisasi pun melakukan ziarah dan kunjungan keagamaan ke Pura Bukit Kersi, Desa Pemutran, Kecamatan Jerukgak, Belilang.
Pura Batu Kursi terletak di Banjar Dinas Palasari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Untuk mencapai Pura Batu Karsi memang membutuhkan tenaga lebih karena wisatawan harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai Pura yang terletak di atas bukit dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut.
Jro Bendesa Pemuteran, I Ketut Wirdika mengatakan, Pura Batu Kursi menjadi terkenal dan banyak dikunjungi masyarakat setelah mendapat tips tentang Batu Mekursi dari sesepuh Pura Pemikutan. Setelah itu, banyak orang spiritual yang datang ke Pura Batu Kersi dari berbagai daerah, terutama dari pulau Bali dan Jawa.
“Di sinilah lebih banyak orang datang melamar posisi, sesuatu bisa terjadi, dan Pura Batu-Krisi yang terkenal itu ada di sana,” ujarnya pada Juni 2022.
Mangko Wardika menjelaskan, mereka yang berangkat ke Pura Batu-Krisi sebenarnya bukan untuk mencari jabatan, melainkan untuk memajukan jabatan atau pekerjaan yang dicarinya.
Padahal sangat pantas masyarakat semenanjung datang ke kawasan Batu Kersi, karena merekalah pemimpin raja-raja semenanjung, sehingga sudah selayaknya para pejabat datang, membimbing dan membimbing masyarakat untuk memperbaiki diri. kesejahteraannya, sehingga mereka tidak (sekadar) melamar jabatan itu. Dengan kata lain, agar kita mempunyai taxo (kekuasaan). Saksikan video “Capaian Sektor Ekonomi Kreatif Dalam Nilai Tambah dan Ekspor Semester 1 2024” (sym/fem)