Jakarta –
Diskominfo Pati buka-bukaan soal tag aneh yang tersebar di sekitar kawasan Sukolilo di Google Maps. Itu semua dikendalikan oleh Google, katanya.
Desa Sumbersoko di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bati masih diberi nama negatif di aplikasi Google Maps. Rathri Vijayanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Discominfo) Kabupaten Pati, buka suara soal negative tagging akibat meninggalnya seorang penyewa di Sukolilo. Pantauan detikcom, hingga Rabu (19/6/2024) pukul 11.30 WIB, Google Maps masih menampilkan nama-nama tempat yang aneh di Sukolilo. Ini termasuk istilah ‘Pengumpul Kendaraan Sewa’, ‘Beban Pemerintah’ dan ‘Pengumpul Mobil Profesional’.
Rathri mengatakan, pemberian tag negatif pada Google Maps bukan dalam kendali Diskominfo Kabupaten. Karena platform ini dikelola oleh Google.
“Kami tegaskan platform Google Maps tidak berada di bawah kendali Diskominfo, Google Maps milik Google,” kata Rathri saat ditemui di kantornya Jalan RA Karthini Kaporongan, Padi.
Meski demikian, Rathri mengatakan, pihaknya berupaya mengambil langkah antisipatif terhadap pemberian label negatif di Sambarsuko. Namun upaya tersebut belum maksimal, setelah beberapa jam muncul nama-nama aneh di Google Maps.
“Jadi sekali lagi, kami juga memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Google Maps untuk menindak ketidaksesuaian penamaan di beberapa bagian wilayah Sukolilo. Meski saat ini tidak memberikan dampak yang signifikan, namun ini merupakan salah satu upaya kami.” ,” kata Rathri.
“Iya, pergantian nama itu sudah menjadi perhatian kami hampir 7-8 hari. Setiap hari kami ganti,” lanjutnya.
Ratri mengimbau warganet cerdas menyikapi penyerangan Sumbarsogo yang menewaskan seorang bos rental BH asal Jakarta (52). Menurutnya, pihak kepolisian telah mengambil tindakan hukum terkait kejadian tersebut.
“Kami menghimbau kepada warganet untuk lebih memperhatikan peristiwa yang terjadi di Desa Sambarsoko pada tanggal 6 Juni. Kami yakin telah diambil tindakan hukum, terutama oleh Kepala Pak Kapolda, dan hal ini telah dibawa ke komentar. tindakan penegakan hukum dalam kasus ini telah dijelaskan pada malam hari.
“Saya berharap warganet bisa menyikapi isu viral ini dengan cerdas, agar para pengguna Google Maps juga bisa menikmati layanan ini. Jadi kita tidak akan membiarkan nama yang kurang pantas, saya harap akan menimbulkan nama buruk. Secara umum stigmanya wilayah Kabupaten Pati dan khususnya wilayah Sukolilo, sehingga masyarakat bisa menerima pesan Kapolda dan tidak menimbulkan stigma terhadap apa yang terjadi di wilayah Sukolilo, pungkas Ratri.
Artikel ini dimuat di detikjateng
Tonton video “Viral Kepala Desa di Badi Bikin Marah Puluhan Pemuda di Depan Mayat yang Dibohongi” (sym/sym)