Jakarta –
Meski dolar terus menguat, Suzuki belum berencana menaikkan harga sepeda motor di Indonesia. Bahkan, produk roda dua mereka banyak yang berstatus impor, mulai dari Suzuki Avenis, Burgman Street, Gixxer 250, dan V-Strom 250.
Teuku Agha selaku Head of Sales and Marketing Department 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan, pihaknya masih menunggu. Sebab, kenaikan dolar masih fluktuatif, belum pasti.
“Belum ada (keputusan menaikkan harga jual sepeda motor). Kita masih lihat pergerakan dolar terhadap rupiah dalam beberapa hari ke depan,” kata Teuku Agha kepada detikOto, Senin (22/4).
Meski demikian, Agha tidak menutup kemungkinan sepeda motor yang dijualnya akan mengalami kenaikan harga di kemudian hari. Sebab, kata dia, kenaikan nilai tukar dolar akan berdampak signifikan terhadap barang impor.
“Harga unit sepeda motor CBU (completely built) akan terkena dampak langsung dari kenaikan nilai tukar dolar. Unitnya akan diproduksi dalam negeri, tergantung bahan bakunya, selebihnya impor atau tidak,” ujarnya.
“Jika masih ada impor, ini akan berdampak langsung pada biaya produksi mobil,” tambah Agha.
Meski harus menaikkan harga jual sepeda motornya di Indonesia, Suzuki sudah menyiapkan strategi khusus untuk menjaga kepuasan konsumen. Salah satunya dengan memberikan layanan tambahan after sales atau mail order.
“Suzuki mengharapkan hal tersebut, kami meningkatkan layanan kepuasan pelanggan di showroom utama kami, seperti inspeksi gratis selama berminggu-minggu dan bahan bakar gratis bagi pelanggan setia yang menerima undangan,” kata Agha.
Sebagai catatan, kenaikan nilai tukar dolar AS disebabkan sejumlah faktor, mulai dari inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang naik pada bulan lalu, hingga hubungan Israel dan Iran yang merenggang sejak 1 tahun lalu. -2 minggu. Simak video “Suzuki Jimny 5 Pintu Warna Ramah Keluarga, Harga Mulai Rp 520 Jutaan” (sfn/rgr)