Jakarta –

Berbeda dengan pabrikan kebanyakan, Subaru memilih untuk tidak memboyong mobil listriknya ke Indonesia dalam waktu dekat.

Alasan utama Subaru enggan meluncurkan mobil listriknya ke Indonesia pada tahun ini dan tahun depan adalah karena konsumennya di Indonesia masih menginginkan mobil bermesin konvensional.

“Di Indonesia kita sudah memahami bidang elektrifikasi mobil, seperti yang saya sampaikan pada pidato saya (di ajang GIIAS 2024). Namun dibandingkan mobil listrik, mobil dengan mesin pembakaran dalam masih lebih digemari konsumen,” Hajima Sasaki. sebagai seorang ketua. Manajer Penjualan dan Pemasaran, Subaru Corporation Jepang untuk detikcom.

Hajima Sasaki mengklaim harga jual mobil listrik masih terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan target pasarnya di Indonesia.

Selain itu, Subaru juga memiliki kecenderungan merasakan mobil untuk dikendarai. Sehingga mobil dengan mesin pembakaran dalam lebih populer di kalangan penggemarnya.

“Saat ini harga mobil listrik masih sangat mahal dan kita perlu menghadirkan mobil yang lebih sesuai dengan pasar. Dalam hal ini, untuk Indonesia tentu kita sekaligus memikirkan apa yang perlu disediakan, mobil listrik atau pembakaran internal. mesin mobil,” lanjutnya.

Salah satu alasan besarnya (Subaru tidak akan memasukkan mobil listrik dalam waktu dekat) karena di Indonesia, para penggemar Subaru masih bangga menerima Subaru sebagai mobil bermesin pembakaran internal, jelas Hajime.

Subaru sebenarnya sudah memiliki peta jalan di dunia kelistrikan. Faktanya, pabrikan asal Jepang ini menargetkan menghadirkan 8 kendaraan listrik pada tahun 2028 dan 4 kendaraan listrik murni pada tahun 2026 di seluruh dunia.

Perlu diketahui juga bahwa Subaru sudah memiliki mobil listrik murni yang berbagi platform dengan Toyota dan Lexus alias Subaru Soltra.

“Jadi di seluruh dunia kami menyiapkan dan memproduksi produk mobil listrik. Namun di Indonesia kami tetap akan memproduksi mobil dengan mesin pembakaran dalam,” pungkas Hajime. Tonton video “MG Cyberster diluncurkan di GIAS 2024, harga Rp 1,6 miliar” (mhg/din)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *