Jakarta –
Psikopat adalah seseorang yang memiliki gangguan kepribadian dan kecenderungan melanggar norma sosial, tidak bisa membedakan benar dan salah, manipulatif, dan kurang empati. Ternyata tanda-tanda penyakit jiwa sudah bisa dikenali saat seseorang masih anak-anak.
Mengutip The Very Good Family, studi tahun 2016 yang dilakukan para peneliti di University of Michigan menemukan bahwa tanda-tanda awal penyakit mental sudah terlihat sejak usia dua tahun. Bahkan pada usia ini, anak dapat menunjukkan penyimpangan empati dan hati nurani.
Dalam studi tersebut, peneliti bertanya kepada orang tua, pengasuh, dan guru tentang perilaku anak yang mengindikasikan agresi dan agresi. Hasilnya, peneliti menemukan lima perilaku yang menunjukkan tanda-tanda awal penyakit mental, yaitu: Anak tidak merasa bersalah jika melakukan kesalahan. Anak bersifat egois dan tidak mau melakukan hal-hal yang dapat menipu orang tuanya. Anak tidak menunjukkan perubahan perilaku meskipun mendapat hukuman.
Para peneliti kemudian mengikuti anak-anak tersebut ketika mereka berusia 9 tahun. Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang menunjukkan banyak sifat-sifat ini ketika masih anak-anak, lebih mungkin mengembangkan masalah perilaku yang berhubungan dengan penyakit mental di kemudian hari.
Anak-anak yang lebih besar juga dapat menunjukkan perilaku psikotik yang sama seperti orang dewasa, seperti menyakiti hewan untuk bersenang-senang atau menyalahgunakan obat-obatan. Meski tidak semua anak yang menyakiti hewan atau menggunakan narkoba adalah psikopat, namun perilaku tersebut terkait dengan gangguan kepribadian ini.
Tidak ada tes tunggal yang dapat mengetahui apakah seorang anak memiliki kecenderungan psikopat. Namun, ada beberapa penilaian yang bisa dilakukan untuk mengukur gejala pada anak.
Salah satunya adalah Inventarisasi Ciri-ciri Kejiwaan Remaja (YPI). Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur ciri-ciri kepribadian dengan menilai gejala-gejala berikut: Ketidakjujuran Manipulasi Berbohong Narsisme Ketidakpekaan Emosional Kerendahan Hati Perasaan Tidak Mencari Kasih Sayang Tidak Bertanggung Jawab Saksikan video “Kejadian Diabetes Meningkat, IDAI Himbau Anak Olahraga – Kurangi Asupan Gula” (ath/kna)