Jakarta –
Otoritas Domain Internet Indonesia (Pandi) menilai penggunaan domain kode Indonesia (.id) semakin meningkat. Pandi juga mulai menerapkan strategi agar domain lokal lebih diminati masyarakat.
Pada tahun 2023, penggunaan nama domain .id dan ekstensi turunannya mencapai 41,79% dari total pasar nama domain Indonesia, naik 5,1% dari 36,4% pada tahun 2022.
Tren tersebut membuat Pandi mendorong penggunaan nama domain .id dalam skala yang lebih besar, misalnya dengan melakukan riset dan survei terhadap pasar nama domain di Indonesia.
“Dalam melakukan studi ini, Pandi melibatkan registrar dan firma riset pemasaran independen untuk mengukur ukuran pasar dan mengidentifikasi segmen potensial untuk domain .id,” kata CEO Pandi John Sihar Markets, dengan mempertimbangkan preferensi, perilaku, dan kebutuhan segmen tersebut.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mendorong pengguna untuk tetap menggunakan domain .id (.id, co.id, .biz.id, .my.id, net.id, .web .id, dll.) Merek yang dimiliki dan tingkat kesadaran setiap ekstensi ID.
Berdasarkan hasil survei, domain .id premium (TLD) sudah dikenal sebagian besar konsumen domain Indonesia, namun belum tertanam kuat di benak konsumen domain Indonesia. Faktanya, di kalangan pengguna .id, tingkat penggunaan domain level atas .id hanya 51,1%. Sedangkan ekstensi .id yang paling familiar bagi pengguna nama domain adalah .co.id dan .go.id.
Ukuran pasar nama domain .id belum masuk sepuluh besar secara global. Meskipun demikian, pasar domain .id di Indonesia terus berkembang dan semakin kompetitif dengan domain lainnya.
“Tren penggunaan nama domain .id di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama sejak adanya pandemi Covid-19 yang berkontribusi besar terhadap digitalisasi dan penggunaan nama domain,” ujarnya.
Pandi mengatakan pada tahun 2019 hingga 2023, pangsa pasar nama domain .id di Indonesia akan terus tumbuh, dengan market size domain .id mencapai 41,79% pada tahun 2023 dan domain .com mencapai 44,74%. Artinya domain .id semakin kuat bersaing dengan domain .com.
Domain .id ditulis dengan aksara Bali
Selama beberapa tahun terakhir, Pandi berkomitmen terhadap pelestarian dan keberadaan aksara Indonesia di lingkungan digital, dan Pandi kini berencana meluncurkan nama domain tingkat kedua (SLD) yang menampilkan aksara Indonesia.
Vice President Pandi Registry Yudho Giri Sucahyo menjelaskan, agar nama domain dapat menggunakan karakter non-Latin, harus dipenuhi instrumen teknis tertentu, yaitu Label Generation Rules (LGR) yang direkomendasikan oleh ICANN.
Untuk mengimplementasikan FLAG, Pandey melakukan berbagai eksplorasi, kolaborasi, dan penelitian dengan pakar literasi Indonesia pada tahun lalu.
“Salah satu skrip yang sedang kami kerjakan telah disetujui sepenuhnya oleh ICANN dan selanjutnya akan memasuki proses beta publik,” tutupnya.
Tonton video “3 Tipe Influencer di Indonesia Menurut Agung Karma” (agt/fay)