Jakarta –
Gaya hidup masyarakat dapat memengaruhi bisnis ritel elektronik Indonesia sebagai JTete Indonesia.
Di Indonesia, operator ritel elektronik harus dapat menyesuaikan dan menggunakan berbagai strategi untuk menangani serangan produk impor yang menarik. Menurut Direktur Jenderal Jeta Indonesia Jhonny Thio Doran, ini adalah tantangan perusahaan untuk melanjutkan.
Dalam percakapan dengan CNBC, Indonesia menyatakan bahwa ada strategi khusus yang akan dekat dengan masyarakat. Mereka juga mengubah kategori produk untuk mengatur permintaan pasar, yang mereka lakukan pada tahun 2024.
Jairi mengatakan banyak orang menciptakan konten di Indonesia. Dan itu mengarah ke beberapa produk seperti mikrofon
“Semua orang tahu bahwa pembuat konten membutuhkan ponsel dan teknologi yang disertifikasi oleh sejumlah pembuat konten,” kata Armenia.
Selain itu, meningkatkan popularitas olahraga juga merupakan kesempatan terpisah untuk membawa persediaan seluler. Fitur ini ditangkap oleh JTete Indonesia.
Di masa depan, Jhni bertujuan untuk mengumpulkan 30 cabang di Indonesia, melakukan lebih dari 100 cabang yang memiliki Aceh Papua.
“Kami ingin merek lokal menguntungkan pasar Indonesia, bukan produk impor,” jelasnya.
Untuk memperkuat citra merek ini. Jete memberikan garansi 2 tahun baru untuk perubahan baru. Persyaratan garansi ini dapat dibuat di semua cabang JTETE Indonesia, tidak hanya membeli produk.
“Satu tahun berusia 2 tahun, yang merupakan jaminan yang rusak, yaitu Jete, kami berharap masyarakat memilih,” pungkasnya. Video. Cream yang Terhormat