Jaket –
Pemerintah hanya mengeluarkan lima kebijakan yang merangsang bagi masyarakat sebagai stimulus untuk pertumbuhan ekonomi. Sebanyak lima insentif mulai dari pengurangan dalam transportasi, pengurangan biaya, bantuan sosial tambahan, bantuan subsidi gaji dan pengurangan asuransi kerja BPJ (JKK).
Asosiasi Pengusaha Indonesia Baru (HIPMI) berharap bahwa paket stimulasi akan dikeluarkan oleh pemerintah untuk menyebabkan daya beli dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden Badan Manajemen Pusat (BPP) Hipmi Akbar Himawan Buchari memuji gerakan cepat pemerintah dalam menghadapi rasa tidak aman ekonomi.
“Kebijakan ini layak mendapat jari besar. Selain itu, data yang tersedia menunjukkan bahwa ekonomi tidak baik,” kata Akbar dalam pernyataannya, Selasa (3/6/2025).
Mengacu pada data Badan Statistik Pusat (BPS), deflasi 0,37%terjadi pada Mei 2025. Ini menjadi deflasi ketiga setelah Januari di 0,76%dan 0,48%Februari.
Menurut Akbar, deflasi adalah penurunan daya beli orang. Ini cocok dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang turun dari 108,47 pada April 108,07 pada Mei 2025.
“Komunitas masih melakukan pembelian. Karena apa yang saya tidak bisa memastikan. Itu menunggu ekonomi benar -benar pulih, atau pada kenyataannya tidak ada uang untuk dibelanjakan,” kata Akbar.
Akbar Tasso, paket stimulasi untuk nilai RP 24,44 triliun dapat menjadi insentif untuk daya beli. Selain itu, momentumnya adalah untuk liburan sekolah untuk sekolah, sehingga industri pariwisata bisa mendapatkan efek domino.
“Stimulus yang ditunjukkan adalah dalam bentuk moda transportasi, tingkat tarif dan subsidi gaji. Stimulus ini pudar sehingga mobilitas masyarakat tetap tinggi selama istirahat sekolah,” kata Akbar. Dampak jangka pendek
Meskipun ini merupakan berkah bagi industri pariwisata, Akbar tidak segera naik. Karena, menurutnya, paket yang merangsang ini adalah upaya jangka pendek, sementara ekonomi global masih belum pasti kapan akan disembuhkan.
“Saya ingat dengan sangat baik, Menteri DPR pernah mengatakan, ekonomi dunia akan terus menjadi gelap oleh rasa tidak aman. Sementara paket stimulasi ini hanya diberikan untuk Juni dan Juli,” kata Akbar.
Menurutnya, pemerintah harus mengeluarkan dana jangka panjang. Sebagai insentif yang dapat menciptakan kegiatan ekonomi baru dan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi.
Akbar juga mendesak pemerintah untuk sepenuhnya meningkatkan iklim investasi. Termasuk peraturan besar, sehingga investasi dapat masuk ke pekerjaan besar dan terbuka. Dengan cara ini, pekerjaan akan meningkat.
Lihat video “banyak investor” tunggu dan lihat “sebelum rilis data ekonomi pada 2 Juni”:
(apa/ara)