Jakarta –
Seorang mantan karyawan perusahaan Elon Musk, Neuralink, menggugat perusahaan tersebut. Lindsay Short, namanya, mengatakan dia diserang oleh monyet laboratorium di Neuralink.
Dalam gugatannya, Short menuduh dirinya dipaksa bekerja dengan monyet laboratorium yang terinfeksi virus herpes B.
Menurut Futurism, Jumat (21/6/2024), ia juga mengatakan bahwa Neuralink tidak menyediakan peralatan keselamatan yang memadai saat bekerja dengan monyet lab.
Selain itu, Short juga menuduh perusahaan melakukan pemecatan yang salah dan diskriminasi gender. Dia mengungkapkan bahwa dia dipecat setelah dia mengungkapkan kehamilannya di kantor, meski telah dipromosikan dua bulan sebelumnya.
Gugatan tersebut menggambarkan lingkungan kerja yang penuh dengan tuduhan, kebingungan, dan tenggat waktu yang tidak mungkin di Neuralink. Keluhan singkat mengancamnya dengan konsekuensi berat dari atasannya jika ia bersikeras untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Penggunaan monyet laboratorium oleh Neuralink telah menjadi subyek kontroversi tersendiri. Media sebelumnya memberitakan, sejumlah kera rhesus mengalami gejala serius setelah ditanamkan chip Neuralink, antara lain pembengkakan otak, kelumpuhan sebagian, dan melukai diri sendiri.
Neuralink juga sedang diselidiki oleh Departemen Transportasi AS karena diduga secara ilegal mengeluarkan implan dari otak monyet yang mungkin telah terkontaminasi patogen.
Tuduhan Short merupakan tambahan dari keluhan terhadap perusahaan yang dijalankan oleh Elon Musk. Baru-baru ini, delapan mantan karyawan SpaceX juga menggugat perusahaan tersebut atas pemutusan hubungan kerja yang tidak sah setelah mereka menyampaikan kekhawatiran tentang pelecehan seksual.
*Artikel ini ditulis oleh Fadila Khairina Fakhri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom. Tonton video “Chip di otak manusia bermasalah, Neuralink bilang tidak berbahaya” (fay/fyk)