Jakarta-
Operator seluler Ukraina bernama Kyivstar telah menandatangani perjanjian kemitraan dengan Starlink untuk menyediakan layanan satelit seluler di negara tersebut.
Dengan layanan ini, perangkat seluler yang kompatibel terhubung langsung ke satelit yang dilengkapi modem dan dapat bertindak sebagai menara seluler atau base transceiver station (BTS) yang mentransmisikan sinyal dari luar angkasa ke telepon seluler.
Kyivstar diperkirakan akan meluncurkan layanan langsung ke seluler dengan layanan perpesanan ini pada kuartal keempat tahun 2025, kata mereka dalam pernyataan bersama dengan Starlink. Selanjutnya layanan tersebut juga akan diperluas hingga penyediaan layanan suara dan data.
Starlink sebelumnya diketahui menyediakan layanan internet di Ukraina, yang diserang oleh Rusia. Mereka akan meluncurkan satelit pertama dengan tenaga sel langsung pada awal tahun 2025, seperti dikutip detikINET Reuters, Rabu (1/1/2025).
Selain Ukraina, Starlink juga telah menandatangani perjanjian serupa dengan sejumlah pekerja rumah tangga di Amerika Serikat dan tujuh negara lainnya, termasuk Jepang dan Selandia Baru.
Jadi kedepannya Ukraina akan masuk dalam daftar sembilan negara pertama, selain menjadi titik konflik pertama, juga bisa menggunakan komunikasi langsung dengan ponsel Starlink, saat layanan tersebut dirilis.
Di sisi lain, Rusia terus menggunakan segala cara untuk mencegah sinyal Starlink mencapai terminalnya di Ukraina mulai tahun 2022.
Kesepakatan antara Kyivstar dan Starlink ini terjadi setelah Elon Musk dekat dengan Presiden terpilih AS Donald Trump dan hubungan strategisnya dengan Ukraina.
Pada November 2024, dia berpartisipasi dalam percakapan telepon dengan Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Selensky, di mana Musk mengatakan dia akan terus memasok satelit Starlink ke Ukraina. Tonton video “Elon Musk mengatakan Starlink masih mendukung militer Brasil” (asj/rns)