Jakarta –
Read More : Di Balik Hoping Island yang Instagenik, Ada Adegan Muntah-muntah Dulu di Kapal
Menteri Keuangan Sri Mishani Inspati mengumumkan anggaran negara (APBN) hingga Mei 2025 Defisit RP 21 triliun. Realisasi setara dengan 0,09% dari produk domestik bruto (PDB).
“APBN umum kami adalah 31 Mei 2025, menderita defisit 21 triliun rp. Jika itu adalah surplus 4,3 triliun rp bulan lalu, Sri Mulyani mengatakan bulan ini (Mei) 21 triliun rp,” kata 6/10.
Kekurangan APBN ini berarti bahwa pendapatan pemerintah lebih rendah dari pengeluaran atau pengeluaran pemerintah. Pendapatan negara hingga Mei 2025 mencapai Rp 995,3 triliun atau 33,1% dari tujuan, sementara pengeluaran pemerintah di Rp 1,016,3 triliun atau 28,1% dari tujuan dilakukan.
Pendapatan pemerintah yang paling terperinci, meningkat sebesar Rp 995,3 triliun hingga Mei 2025, berasal dari pendapatan pajak (Rp. 683,3 triliun), bea cukai dan pajak konsumen khusus (RP 122,9 triliun) dan tidak ada negara uji (PBP) RP 188,7 triliun.
“Ketika kita melihat April hingga Mei, itu menunjukkan dan menggambarkan jumlah pendapatan pemerintah dari Rp 810,5 triliun menjadi Rp 995,3 triliun, hampir 185 triliun saja untuk satu kaleng,” Sri Mulyani menjelaskan.
Sementara itu, pengeluaran pemerintah mencapai Rp 1.016,3 berasal dari pengeluaran pemerintah pusat, yaitu K/L (RP 325,7 triliun) dan NO -K/L (RP 368,5 triliun) dan transfer ke wilayah tersebut (RP 322 triliun). Sri Mishani mengatakan kekurangan APBN masih berada di bawah target. Saldo utama juga terdaftar dengan surplus RP. 192.1 triliun.
“Hukum APBN telah menetapkan defisit total Rp 616,2 triliun tahun ini, jadi Rp 21 triliun ini masih sangat kecil, tetapi kami akan terus memantau pengembangan implementasi APBN,” tambahnya.
Juga tonton video ‘apbn danai -party memperlakukan korupsi?’:
(Help/Macaw)