Jakarta –

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini peran dan potensi kelas menengah dalam menggalakkan visi “Indonesia Emas 2045” sangat besar. Oleh karena itu, kesejahteraan kelas menengah memerlukan perhatian khusus.

“Kelas menengah mempunyai peran strategis dalam menggerakkan perekonomian, oleh karena itu pemerintah telah memberikan beberapa skema untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok menengah tersebut,” ujarnya dalam keterangan di Instagram @smindrawati, Jumat (30 Agustus 2024). .

Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai skema untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas bawah dan menengah melalui skema pembangunan sosial, pemberian subsidi dan kompensasi, insentif perpajakan seperti konsesi DTP atas pajak pertambahan nilai pembelian rumah.

“(Oleh karena itu) memberikan jaring pengaman seperti pelayanan kesehatan, Skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kartu Prakerja sebagai jaminan pengangguran,” jelasnya.

Sri Mulyani berharap insentif tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas menengah.

Berbagai program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan tidak hanya kelas menengah tetapi juga masyarakat Indonesia secara keseluruhan, jelasnya.

Pentingnya peran kelas menengah juga dibahas dalam Dialog Ekonomi pada Selasa sore (27/08) yang diselenggarakan Kementerian Perekonomian bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan pakar ekonomi Dorodjatun Kunjoro, Damien Nasution. , Bayu Krisnamurthi, Chairul Tanjung, Plt. Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Jenderal Badan Pusat Statistik (BPS) dan Ibu Shinta Widjaja Kamdani, Ketua APINDO.

Detikcom sebelumnya memberitakan Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) memperkirakan 8,5 juta warga kelas menengah akan “keluar dari kasta” dan menjadi calon kelas menengah. antara tahun 2018 dan 2023.

Dijelaskannya dalam penelitian bertajuk “Indonesia Macroeconomic Analysis Series Economic Outlook Third Quarter – 2024” bahwa situasi tersebut berarti populasi kelas menengah hanya mencakup 52 juta orang atau sekitar 18,8% dari total penduduk Indonesia saat ini.

“Pada tahun 2023, kelas menengah Indonesia akan mencakup sekitar 52 juta orang atau 18,8% dari total populasi. Namun, jumlah penduduk kelas menengah akhir-akhir ini mengalami penurunan (dibandingkan tahun 2018),” tulisnya dalam laporan tersebut.

Tonton Video: Kelas Menengah Menyebalkan

(apa saja/bunuh)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *