Batavia –

Read More :

Gunung Fuji telah menjadi daya tarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Namun menurunnya popularitasnya berdampak pada pariwisata yang berlebihan sehingga membuat warga sekitar tidak senang.

Salah satu tempat wisata yang paling populer adalah tempat berfoto di dekat kuil di Fujikawaguchiko. Adegan ini menunjukkan kontras antara hari Sabat yang sibuk dengan lampu neon dan latar belakang gunung yang damai.

Namun, pemerintah setempat akan memasang tirai vinil hitam dengan panjang sekitar 20 meter dan tinggi 2,5 meter untuk menutupi area tersebut. Mereka juga berencana memasang kawat jalan.

Pasalnya, warga merasa kawasan tersebut terlalu ramai sehingga mengurangi kenyamanan. Seorang warga yang berbincang dengan Asahi Shimbun mengaku awalnya warga sekitar senang karena kotanya ramai dikunjungi wisatawan. Namun seiring berjalannya waktu, hal itu lebih menjadi kutukan daripada berkah.

Pasalnya, ia mengaku takut melewati kawasan tersebut karena wisatawan yang berfoto kerap lewat sembarangan. Beberapa bahkan memotret jalan itu sendiri.

Para pejalan kaki juga mengeluhkan kemacetan di jalan setapak sehingga tidak bisa menyeberang. Bahkan, meski dibuat rambu-rambu dalam berbagai bahasa yang meminta mereka menaati aturan, namun pelanggaran tetap saja terjadi.

Tak hanya itu, pertokoan di sekitar kawasan juga bermasalah dengan banyaknya sampah yang ditinggalkan wisatawan.

Tindakan pengelolaan Gunung Fuji untuk mengurangi penurunan permukaan tanah. Beberapa kebijakan baru diterapkan, antara lain batasan harian 4.000 orang berjalan kaki dan biaya wajib sebesar 2.000 yen Jepang (Rp 204.000) per orang. Sebelumnya biaya ini bersifat opsional. Meski langkah ini perlu, sayangnya kita sudah sampai pada titik ini

Gunung Fuji bukan satu-satunya tempat di Jepang yang terkena dampak pariwisata berlebihan. Rekor masuknya pengunjung ke negara ini memperluas basis lokal di tempat-tempat mode seperti Tokyo, Kyoto dan Osaka.

Di Kyoto, para pejabat membuat jalur bus baru khusus untuk wisatawan. Sementara itu, di distrik geisha Gion, perusahaan lalu lintas mengatakan akan mulai mengenakan denda kepada wisatawan yang mengabaikan rambu dan menggunakan jalan pribadi yang digunakan oleh geisha, maiko, dan lainnya untuk bekerja. Tonton video “Wisata Mendadak Gunung Fuji” (afr/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *