Jakarta –

Bumi Serpong Damai atau BSD City merupakan kawasan yang disebut-sebut sebagai kota mandiri di selatan Jakarta. Tempat ini juga menjadi simbol kota Tangsel.

BSD City saat ini dikelola oleh Sinar Mas Land yang merupakan bagian dari Sinar Mas Group. Perusahaan besar ini didirikan oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja dan kini dijalankan oleh keluarga Widjaja.

Di bawah ini kita akan menelaah nomor keluarga BSD City yang merupakan orang terkaya keempat di Indonesia versi Forbes, beserta sejarah pendirinya, serta profil perusahaan BSD City yang merupakan orang terkaya keempat di Indonesia.

Seperti disebutkan di atas, BSD City saat ini dikelola oleh Sinar Mas Land yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja. Eka meninggal pada tahun 2019, sehingga perusahaan diwariskan kepada anak-anaknya.

Di situs Sinar Mas Land, ada tiga nama Widjaja yang mengisi jajaran manajemen. Mereka adalah Franky Oesman Widjaja sebagai Direktur Eksekutif, Muktar Widjaja sebagai Direktur Pelaksana dan Direktur Utama, serta Margaretha Natalia Widjaja sebagai Direktur Pelaksana.

Menurut Forbes, keluarga Wijaja menempati urutan keempat orang terkaya di Indonesia. Keluarga dari keluarga ini akan tercatat memiliki 10,8 miliar dolar pada tahun 2023. Selain BSD, kekayaan mereka berasal dari bisnis kertas, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis, dan telekomunikasi.

Sinar Mas bersama Agra Surya Energy, PLN dan Trina Solar dari Tiongkok menginvestasikan $100 juta untuk membangun pabrik sel dan modul surya terintegrasi pertama di Jawa Tengah.

Eka Tjipta Widjaja alias Oei Ek Tjhong adalah mantan imigran asal Quanzhou, Tiongkok, menurut laporan situs resmi Sinar Mas. Ia dilahirkan di keluarga miskin.

Pada tahun 1938, saat usianya baru sembilan tahun, Eka berangkat bersama ibunya mengikuti ayahnya yang sudah lebih dulu pindah ke Makassar. Karena tidak punya uang, dia mengambil tempat duduk paling bawah di kapal.

Di Makassar mereka tinggal di rumah berdinding bambu dan beratap jerami. Ayahnya mulai membangun usaha kecil-kecilan berupa toko sederhana.

Eka membantu ayahnya dengan menjual rumah kliennya. Saat itu, sistem penjualan ini masih unik. Beberapa barang yang ia jual adalah permen, biskuit, dan berbagai barang dari toko ayahnya.

Usaha Eka semakin berkembang hingga pada tahun 1949 ia mampu membuka toko kelontong. Setelah sukses, Eka Tjipta Widjaja memulai bisnis besar seperti kopra.

Meski gagal di bisnis kopra, ia juga mendirikan pabrik minyak nabati dan pabrik kertas melalui CV Sinar Mas.

Sinar Mas terus berkembang dan kini bergerak di berbagai sektor antara lain menggandeng BSD City, jasa asuransi, perbankan, energi, dan telekomunikasi.

Bhumi Serpong Damai diresmikan pada tanggal 16 Januari 1989 oleh Menteri Dalam Negeri Rodini. Saat itu BSD diluncurkan oleh Ciputra Corporation.

Siputra memiliki izin tinggal sekitar 6.000 hektare. Akses ke sana sedang dibuka. Pada saat yang sama juga dibangun Tol Kebono Jeruk-Tangrang-Merak.

Dalam prosesnya, Ciputra menjadi partner dalam konsorsium OT BSD yang terdiri dari 11 perusahaan swasta antara lain Sinar Mas, Metropolitan, Salim dan Pembagunan Jaya. Total investasi saat itu sebesar Rp 3,2 triliun.

Antara tahun 2003-2004, BSD diambil alih oleh Sinar Mas Group. Saat ini BSD City masih berada di bawah bendera Sinar Mas Land.

Berdasarkan website BSD City, saat ini terdapat sekitar 450.000 jiwa yang tinggal di sana dan 40.000 rumah, 25 hektar untuk perkantoran, 46 hektar untuk pusat rekreasi, dan 7 universitas.

Nah, sekarang para detektif sudah tahu siapa pemilik BSD City, kan? Kawasan tersebut dikelola oleh Sinar Mas Land milik keluarga Widjaja.

Tonton juga videonya: Nama Taylor Swift masuk dalam daftar miliarder Forbes 2024

(informasi/informasi)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *