Jakarta –

Ada ancaman kecurangan berupa kecurangan mendalam yang muncul pada pemilihan presiden daerah (Pilkada) 2024. KPU). .

Sekadar informasi, Deepake adalah video, audio atau video yang dimanipulasi secara digital dan bahkan bisa terlihat seperti orang sungguhan, padahal sebenarnya bukan. Penipuan besar ini muncul seiring dengan penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Wijaya Kusumawardhana, pakar sosial, ekonomi, dan budaya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengatakan Kominfo akan membantu jika ada permasalahan penyalahgunaan teknologi, seperti penipuan.

“Untuk Deepfakes setahu saya kami di Kominfo akan terus mendukung KPU karena ini domainnya KPU, tapi masalahnya penyalahgunaan teknologi, penipuan atau yang lainnya akan kami bantu.” Jakarta Business Forum Senin (9/9/2024).

Ia mengatakan, Kominfo menunggu permintaan KPU pertama soal kecurangan mendalam pada Pilkada 2024. Hal ini untuk mengatur kewenangan KPU penyelenggara pemilu.

“Bantu KPU untuk mengetahui siapa pelakunya apa (penipuan mendalam). Bahkan kalau ada laporan akan kita tindak lanjuti, kita punya tim untuk hal-hal tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut Wijaya mengatakan, jika calon kepala daerah menggunakan tipu daya yang mendalam untuk mengalahkan lawannya, maka hal itu akan sangat merugikan dirinya.

Kita hanya membantu KPU, itu kewenangan KPU untuk mengawasi, artinya kita menawarkan bantuan asalkan mereka meminta bantuan, tapi kita tidak bisa memberikan detailnya, tergantung mereka di sepak bola juga, kalau tidak ada offside. Dari sudut pandang hukum, kami tidak bisa melanggar hak-hak pihak berwenang.”

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Masyarakat di 545 daerah di seluruh Indonesia akan memilih pemimpin daerahnya mulai dari gubernur hingga walikota. Saksikan video “Panduan Bagi Pengamat Mengatasi Pornografi yang Mendalam” (agt/fay)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *