Jakarta –

Menteri Perhubungan Menhab Budi Karya Sumadi meninjau bus wisata di Kebun Binatang Ragunan. Akibatnya, empat bus kedapatan melanggar peraturan lalu lintas.

Beberapa bus yang mengangkut wisatawan diminta menunjukkan persyaratan administrasi, seperti bukti tes SIM dan STNK. Pemeriksaan menyeluruh ini merupakan hasil dari pengetahuan luas tentang bahaya yang ditimbulkan bus wisata saat mengangkut penumpang.

Pengelolaannya secara keseluruhan diawasi oleh Menteri Perhubungan Budi serta Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyabudin Narsin dan Brigjen Polisi Brigjen R. Slamet Santoso. Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah Menteri Perhubungan meninjau kondisi terminal dan armada Transjakarta.

“Kami bersama Mapolsek berniat datang ke tempat Raganan yang dikenal sebagai tempat wisata ini, jadi mungkin kita semua tahu kalau banyak bus wisata yang berbahaya. Dan kecelakaan ini paling banyak terjadi pada hari Minggu ( Ragunan tanggal 9 /6/2024) STNK Menteri Perhubungan Budi di Jakarta Selatan sebagian besar tidak memenuhi persyaratan Surat Izin Mengemudi.

Misalnya saja, Budi Karya yang mengawasi langsung enam bus wisata. Hasilnya, empat bus dinilai tidak sesuai jalur karena syarat uji SIM dan STNK pun dicabut.

“Saya tidak sengaja mengecek enam dari enam bus. Empat bus tidak ada KI. Bahkan, ada STNK yang sudah habis masa berlakunya. Artinya empat mobil tidak ada KI. Boleh,” jelasnya. Jalankan no.

Ia berkata, “Nantinya Direktur Jenderal (Perhubungan Darat) dan Dirac Kim akan menerapkan beberapa penguatan dan terpaksa mencari bus lain. Kami akan menghentikan bus-bus ini.”

Menurut Budi Karya, penghentian armada merupakan salah satu cara untuk memperingatkan pemilik bus agar menaati aturan. “Pemeriksaannya akan dilakukan setiap minggu,” ujarnya.

“Ini juga upaya kami untuk mengedukasi para pemilik bus wisata agar menaati aturan tersebut. Kalau tidak, saya sudah menugaskan Dinas Umum Pertanahan dan Lalu Lintas untuk melakukan pembersihan selama seminggu setiap minggunya. Ini yang terjadi di sini,” ujarnya lebih lanjut.

Selain itu, Budi berpesan bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan dengan bus agar selalu mengecek kelengkapan dan kesesuaiannya. “Penumpang saya sudah menyarankan saya untuk menggunakan bus yang sudah teruji dan fit di jalan. Banyak sekali. Tapi penipu juga banyak. Dikatakan

“Jadi untuk mempermudah pengoperasian KIR, kami bersama Kakorlantas sudah memudahkan pihak swasta. Jadi kalau punya bus besar, di Sukabumi banyak tersedia bus. Tidak boleh, jadi lanjutkan melakukan KIR di Sleman atau Sumatera “Ini bentuk penyelewengan yang banyak, termasuk penipuan.”

,

Artikel ini telah tayang di detikNews, silahkan tonton video “Cek Kesesuaian Bus Wisata Seluruh Indonesia, Ini Temuan Mabes Polri” (wkn/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *