Jakarta-

Read More : Mobil Hybrid BAIC BJ30 Segera Masuk Pasar Indonesia

Dunia Fantasi atau lebih populer disebut Dufan merupakan sebuah taman hiburan yang terletak di kawasan Ancol. Dufan kerap menjadi salah satu tujuan masyarakat dari berbagai daerah ketika berkunjung ke ibu kota.

Selain sebagai pusat hiburan berkonsep terbuka, Dufan juga menghadirkan beragam atraksi gaming berteknologi tinggi yang terbagi dalam sembilan wilayah, yaitu: Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat, Kalila, dan Fantasy Lights?

Gubernur Hindia Belanda awal abad ke-17 memandang kawasan Ankol sebagai destinasi wisata menarik dengan potensi pengembangan yang besar. Ancol kemudian menarik perhatian presiden pertama RI, Sukarno, dan mulai berkembang di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta saat itu, yaitu Soemarno Sosroatmodjo. Perkembangan Kabupaten Ankol dimulai pada akhir Desember 1965.

Proyek Ancol berlanjut hingga tahun 1966, dan pada masa Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, seluruh pengerjaan proyek Ancol dialihkan ke Badan Pelaksana Proyek (BPP) Ancol yang kemudian menjadi cikal bakal PT Pembangunan Jaya milik grup Ciputra.

PT Pembangunan Jaya kemudian melakukan pembenahan internal menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA). Lebih dari 80% saham dikuasai oleh Pemprov DKI Jakarta, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya.

Saat ini ada beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi di kawasan Ancol, salah satunya Dunia Fantasi.

Berdasarkan laman resminya, properti di kawasan Dufan dan Ancol adalah milik PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA). PJAA merupakan perusahaan patungan yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT Pembangunan Jaya atau Ciputra Group.

Saat itu, beberapa tokoh industri real estate terlibat dalam pembangunan Dufan pada tahun 1980, seperti Ir. Ciputra yang saat ini memiliki banyak bisnis di bidang real estate di tanah air.

PJAA merupakan perusahaan yang mempersiapkan dan mengembangkan seluruh tahapan proses pembangunan, hingga strategi komersial dan pemasaran Ancol. Perusahaan ini didirikan pada 10 Juli 1992 dan beroperasi di sektor pengembangan (real estate), jasa konsultasi perencanaan dan pengembangan, serta di sektor pariwisata (rekreasi), perhotelan dan fasilitas olahraga.

PJAA kemudian resmi diberikan status perusahaan publik dengan kepemilikan saham di Ancol, dimana Pemerintah Daerah DKI Jakarta masih berperan sebagai pemegang saham terbesar dengan total kepemilikan saham sebesar 72%, PT Pembangunan Jaya 18% dan sisanya dimiliki oleh masyarakat. 10%. (fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *