Jakarta –

Read More : Produk Unggulan RI Bakal Mejeng di Saudi, Transaksi Ditargetkan Rp 2,5 T

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada tahun 2024, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia akan mencapai 47,85 juta jiwa atau setara dengan 17,13% penduduk Tanah Air.

Namun, jumlah kelas menengah mengalami penurunan sebesar 9,48 juta pada 2019-2024 dibandingkan 57,33 juta pada periode sebelumnya.

Siapa saja yang termasuk dalam kelas menengah? Amalia Adininggar Widyasanti, Pj Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), mengatakan kelas menengah Indonesia didominasi oleh masyarakat usia produktif, seperti umumnya. Kelompok sisanya adalah boomer sebesar 12,62% dan pra-boomer sebesar 1,12%.

Selain itu, mereka juga merupakan kontributor utama konsumsi yang menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Jika kita melihat usia kelas menengah, hampir 1 dari 3 penduduk kelas menengah adalah generasi Z dan generasi alpha,” kata Amalia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).

Lebih dari separuh masyarakat kelas menengah (62,24%) memiliki pendidikan menengah atau tinggi. Sekitar 40,99% masyarakat kelas menengah juga memiliki pendidikan SMA atau perguruan tinggi.

Mayoritas penduduk kelas menengah (72,89%) tinggal di perkotaan. Pada saat yang sama, lebih dari separuh kelas menengah (58,68%) tinggal di perkotaan.

Dari segi lapangan kerja, sebagian besar masyarakat kelas menengah mempunyai pekerjaan di sektor formal. Namun jumlah pekerja sektor formal pada kelompok kelas menengah mengalami penurunan dari 57,33 juta pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta pada tahun 2024.

“Proporsi pekerja kelas menengah yang berstatus pejabat sedikit menurun dalam 5 tahun terakhir,” kata Amalia.

Untuk lebih jelasnya, kriteria pengelompokannya berdasarkan kriteria Bank Dunia dalam dokumen Awaiting Indonesia: Expanding the Middle Class 2019. Pengelompokannya berdasarkan tingkat konsumsi dengan garis kemiskinan sebesar Rp582.932 per orang.

Untuk kelas menengah, besarannya 3,5-17 kali garis kemiskinan konsumsi atau konsumsinya berkisar Rp 2,04 juta hingga Rp 9,90 juta per bulan. 1,5-3,5 kali garis kemiskinan atau RP 874,39.000 untuk mendapatkan kelas menengah, maka lingkungan sulit kemiskinan 1-1,5 kali garis kemiskinan atau RP 874,39 ribu.

Sementara konsumsi kelompok miskin berada di bawah garis kemiskinan, yakni Rp 582,93 ribu per bulan, sedangkan kelompok atas konsumsinya 17 kali garis kemiskinan atau lebih dari Rp 9,90 juta. Sebulan untuk semua orang.

Tonton videonya: Perjuangan Kelas Menengah

(Dukungan/hns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *