Jakarta –
Read More : Heboh Kebun Ganja di Thailand Kebakaran, Warga Langsung Teler Berjamaah
Kocong, bocah Ukraina yang viral di Bali, overstay dan dipulangkan ke kampung halaman bersama ibunya pada Jumat (9/8/2024). Dinas Pariwisata Bali tidak akan berhenti mempromosikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di konsulat asing di Jakarta dan Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun juga mengatakan, pihaknya telah membentuk gugus tugas untuk mencegah wisatawan seperti Kocong dan ibunya menginap terlalu lama.
“Pertama, kami membentuk Satgas Tata Kelola dari awal dan kami juga menerbitkan SE 04 2023 yang didalamnya kami mengubah apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin di Bali,” kata Tjok Bagus saat diwawancara. bersama detikTravel di Bali pada Sabtu (11-8-2024).
“Keputusan tersebut juga sudah kami sosialisasikan kepada seluruh perwakilan asing di Jakarta dan konsulat di Bali. Dan setiap kami berkomunikasi dengan pihak KJRI selalu kami sampaikan,” imbuhnya.
Diakui Tjok Bagus, kehadiran media sosial sangat membantu Dispar dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan wisatawan jelek. Keterlibatan Dispar dalam imigrasi juga akan terus berlanjut.
“Saat kami ditemukan di lapangan, media membantu kami dan kami langsung menghubungi satgas. Kami akan segera melaporkan hal ini sesuai dengan tugas pokok kami jika kami yakin hal ini merupakan pelanggaran peraturan imigrasi. samping, kami laporkan,” ujarnya.
“Nah, Kocong dan ibunya sudah diproses imigrasi dan dikembalikan ke rumahnya (Ukraina),” ujarnya lagi.
Soal overstay yang lama, Tjok Bagus mengatakan bukan soal kerugian, tapi Bali adalah destinasi yang rumit. Hal ini memerlukan langkah-langkah kemanusiaan dan koordinasi banyak pihak untuk mengatasi permasalahan pariwisata.
“Tidak ada masalah lowongan, tidak. Kami terus berkoordinasi karena Bali sebagai destinasi global sangat rumit, karena permasalahannya tidak seperti daerah lain di Indonesia. Dan kami selalu menanganinya secara humanis dan berkoordinasi. Kami ada dengan imigrasi” , katanya. dikatakan.
“Jadi kalau itu kewenangan pihak imigrasi, mereka juga sudah membentuk kelompok dengan desa adat dan pihak imigrasi juga akan menginformasikan kepada semua kontak. Jadi sekarang lebih mudah bagi kami untuk berkoordinasi dan pihak imigrasi akan bertindak cepat,” kata Tjok Bagus. Saksikan video “Momen Anak Ukraina Mengamuk Saat Dideportasi dari Bali” (sym/fem)